Diduga Ingin Buang Jasad Tuti-Amel Jauh-jauh, Pelaku Diduga Tak Mahir Kemudikan Alphard
Komentar

Diduga Ingin Buang Jasad Tuti-Amel Jauh-jauh, Pelaku Diduga Tak Mahir Kemudikan Alphard

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Hari ke-83 usai kasus pembunuhan ibu dan anak, masih juga belum ditemukan titik terang terkait pelaku peristiwa yang terjadi di Subang tersebut.

Tak ayal, opini pun bermunculan, mulai dari isu adanya motif asmara, hubungan sosial dengan korban bahkan sakit hati.

Motif sakit hati pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut, muncul lantaran melihat jenazah yang ditumpuk di bagasi mobil Alphard, milik korban Tuti Suhartini.

Opini pertama ialah saat ditemukannya jenazah dalam mobil Tuti yang diletakkan secara menumpuk yang kemungkinan akan dibuang ke suatu tempat.

Opini yang lain mungkin adanya motif sakit hati pelaku itu melakukan hal keji tersebut.

DPRD Kota Makassar 2023

Mengutip kanal YouTube Anjas di Thailand via Lingkar Kediri, dia mengatakan 2 jenazah tersebut akan dibuang jauh dari TKP
Cari

Ada beberapa alasan hal itu dibenarkan salah satunya keterangan saksi, apakah lama durasi untuk membereskan mayat butuh waktu beberapa jam?

“Seperti diketahui hasil otopsi pertama menyebutkan ibu Tuti meninggal sekitar 11.30 WIB dan Amel meninggal sekitar 3.30 WIB. Itu jarak cukup jauh. Setengah 4 pagi itu mau bersihkan jenazah untuk menghilangkan jejak atau barang bukti atau sidik jadi,” ujar Anjas.

“Mungkinkah untuk membersihkan kedua jenazah hingga butuh waktu 2,5 jam. Kalau kita mandi saja, paling hitungannya menit, tidak begitu lama. Tapi mungkin saja untuk menghilangkan sidik jari, tapi tidak sebegitu lama,” ujarnya menambahkan.

Dari keterangan saksi waktu 2,5 tersebut bisa dibenarkan ketika mobil Alphard yang sedang parkir pagi 06.30 WIB, pada 18 Agustus 2021.

Jadi, jarak dari kematian Amel 3.30 WIB pada 18 Agustus 2021 dengan kesaksian Mang Ajat, maka ada jeda waktu sekitar 2,5 jam.

Dari pihak polisi, saksi Mang Ajat melihat mobil Tuti parkir jam 06.00 WIB, namun menurut Mang S lalu sopir angkot mobil nahas itu parkir 06.30 WIB.

Apalagi, menurut kesaksian sopir angkot yang sempat mengumpat kepada sopir Alphard karena tidak bisa bawa mobil.

Kalau dikaitkan dengan kesaksian Mang Ajat pada pukul 6.00 WIB, untuk memarkirkan kendaraan hingga butuh waktu sekitar 30 menit. Jadi memang si sopir tidak mahir mengendarai mobil Alphard.

Anjas menjelaskan, aksi keji tersebut sengaja direncanakan, termasuk memarkirkan mobil sudah disiapkan untuk kemungkinan membuang jenazah.Kemungkinan kedua adalah motif sakit hati. Kemungkinan itu, berdasarkan fakta ditemukan jenazah Tuti dan Amel disimpan di bagasi mobil Alphard dalam posisi ditumpuk.

Bukti janggal juga terlihat saat jenazah ditumpuk, kuat dugaan sakit hati, asmara dan harta.

“Karena Alphard adalah mobil mewah mungkinkah ada salah satu otak dari pelaku karena merasa kesal kepada korban. Orang ini saking bencinya, menewaskan korban dan meletakkan di dalam barang yang paling di sayangi korban,” papar Anjas.

Posisinya jenazah juga penting, kedua jenasah sangat memprihatinkan dan kedua jenazah bertumpuk di bagasi mobil.

“Itu benar-benar sudah tidak ada lagi respek. Kalau ada yang berpendapat pelaku masih ada rasa sayang dengan memandikan kedua jenasah, menurut saya memandikan jenazah tersebut murni untuk alasan menghilangkan sidik jari,” ujar Anjas.

Karena jika pelaku sudah tidak memiliki belas kasihan terhadap korban, posisi jenazah tidak akan seperti itu.