Terkini.id, Jakarta – Usai puluhan rudal Fateh-313 milik Iran menggempur markas militer Amerika Serikat di Irak, Presiden AS Donald Trump menyerukan untuk berdamai dengan Iran.
Diketahui, serangan rudal Iran terhadap AS di Irak merupakan aksi balasan terhadap kematian Jenderal Qassem Soleimani yang tewas akibat serangan pesawat tanpa awak milik AS.
Dilansir dari New York Times, Kamis, 9 Januari 2020, anggota Dewan AS memaksa Presiden Trump untuk segera menghentikan tindakan militer terhadap Iran.
Donald Trump pun akhirnya mengumumkan bahwa dirinya akan mundur dari segala serangan militer terhadap Iran dan menyerukan perdamaian dengan Teheran.
Trump meminta agar menghentikan semua tindakan militer terhadap Teheran dalam waktu 30 hari kecuali Kongres memberikan suara untuk menyetujuinya. Sementara pastinya Partai Republik secara umum memuji Trump.
- Jusuf Kalla Yakin Anies Bisa Menang seperti Donald Trump, Begini Peluangnya Menurut Pengamat
- Rumah Donald Trump Digeledah FBI: Mereka Bobol Brankas Saya!
- Rumahnya Digerebek FBI, Donald Trump: Bahkan Membobol Brankas Saya!
- Sejumlah Agen FBI Menggerebek Rumah Donald Trump di Palm Beach, Florida
- Rumah Donald Trump Digerebek FBI: Mereka Bahkan Membobol Brangkas Saya
Kendati demikian, Trump tetap menyerukan sanksi ekonomi kepada Iran.
“Amerika Serikat siap merangkul perdamaian dengan semua pihak yang menginginkan itu,” ujar Donald Trump.
Dalam pidatonya, Trump tidak banyak menjelaskan alasan dirinya memerintahkan pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.
“Dia (Soleimani) seharusnya sudah dihentikan sejak lama,” ujarnya singkat.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
