Terkini.id, Jakarta – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan jika pihaknya akan membuka peluang untuk membeli minyak mentah dari negeri beruang merah, Rusia karena saat ini harga minyak mentah Rusia mengalami penurunan harga.
Menanggapi wacana Pertamina membeli minyak mentah dari Rusia, pengguna media sosial atau dikenal dengan Netizen memberikan kritik dengan mengatakan jika minyak milik sendiri banyak dan melimpah. Menurut netizen wacana ini seharusnya diurungkan oleh Pertamina karena Indonesia juga memiliki minyak yang melimpah.
Narasi kritikan netizen tersebut diposting melalui sebuah komentar di media sosial Twitter, sebagaimana dilihat pada, Selasa 29 Maret 2022.
“Minyak milik sendiri banyak dan melimpah, malah mau beli minyak dari luar. Anda sehat?”, tulis netizen.

Sebagai informasi, Nicke mengatakan jika harga minyak mentah Rusia lebih murah setelah mendapat sanksi akibat melakukan invasi ke Ukraina. Menurutnyan ini adalah kesempatan untuk memperoleh minyak mentah dengan harga murah.
- Harga BBM Pertamax dan Pertamax Turbo Kembali Naik, Cek Deretannya
- QR Code MyPertamina Khusus Solar Subsidi Resmi Diberlakukan di 11 Kota
- BBM Naik Lagi! Cek Daftar Harga BBM Terkini Untuk Wilayah Sulawesi Selatan
- Kualitas Pertalite Dianggap Menurun Setelah Kenaikan Harga
- BBM Naik Lagi, Dokter Eva: Keren Ternyata BBM Terus Meroket Sungguh Menyengsarakan
Rentetan sanki yang diberikan oleh negara Barat kepada Rusia setelah melakukan invasi ke Ukraina memberikan dampak yang besar terhadap harga minyak dunia sehingga menarik minat negara lain untuk mendapatkan pasokan minyak mentah dengan harga murah dari Rusia.
“Di saat harga sekarang situasi geopolitik kami melihat ada opportunity untuk membeli dari Rusia dengan harga yang baik”, kata Nicke, dikutip dari laman CNN Indonesia.
Nicke mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Bank Indonesia. Menurutnya, ini menjadi kesempatan membeli minyak dari Rusia karena harganya yang lebih murah.
“Untuk masalah ini, secara politis tidak ada masalah sepanjang perusahaan yang kami deal ini tidak terkena sanksi”, kata Nicke.
Ia menambahkan pembelian minyak dari Negeri Beruang Merah jiga akan dilakukan murni secara business to business (B2B).
Lebih lanjut, Nicke mengatakan jika minyak mentah yang dibeli nantinya akan dikelolah di Kilang Bolongan. Namun pembelian minyak masih menunggu revamping kilang tersebut yang ditargetkan selesai pada Mei 2022.