Terkini.id, Makassar – Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin melantik 6 jajaran pengurus Badan Promosi Pariwisata Kota Makassar (BP2M). Hal itu untuk mendorong ekonomi melalui sektor pariwisata dan Investasi.
BP2M ini akan berperan melakukan promosi bagi pariwisata Kota Makassar agar terlihat lebih nyata.
“Pondasi ekonomi Makassar terletak pada investasi dan pariwisata. Sebagai Kota jasa, Makassar bukan berbasis pada pertanian dan perikanan,” ujar Rudy di Ruang Sipakalebbi, Senin, 30 November 2020.
Menurutnya, posisi Makassar hampir sama dengan Singapura yang mendorong kemajuan dengan bertumpu pada upaya memberikan kemudahan investasi dan pembenahan pariwisata.
Pada kesempatan ini, Rudy juga mengapresiasi komposisi pengurus BP2M Kota Makassar yang mayoritas masih berusia muda.
- Update Korban Kapal Pulau Pajenekang Tenggelam di Pengkep: 5 Meninggal, Sepuluh Selamat
- Kronologi Kapal Penumpang Pulau Pajenekang KM Reski Tenggelam di Perairan Pangkep
- Daftar Korban Kapal Tenggelam di Perairan Pangkep: Dua Meninggal, 3 Orang Hilang
- Legislator DPRD Makassar, Nunung Dasniar Minta Pemkot Perhatikan Kecamatan Langganan Banjir
- Pipa PDAM Makassar di Mallengkeri Raya Bocor, Sejumlah Wilayah Ini Alami Gangguan Distribusi Air
Menurutnya, anak muda itu identik dengan semangat yang besar, memiliki gelora yang kuat dalam berinovasi.
“Insya Allah kami optimis BP2M Kota Makassar akan mampu membangun sinergi, baik dengan jajaran Pemkot Makassar, Pemprov Sulsel, serta seluruh stakholder dalam upaya mendorong Makassar,” ungkapnya.
Terlebih, kata Rudy, Makassar sudah mendapatkan dana hibah untuk sektor pariwisata sebanyak 46 miliar.
“Di mana 70 persennya itu kami akan salurkan ke hotel-hotel dan sisanya pada titik-titik tempat pariwisata yang membutuhkan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua BP2M Kota Makassar yang baru dilantik, Andi Rahmat Manggabarani menuturkan kehadirannya bersama jajaran yang baru dilantik akan memberikan warna baru. Ia berharap dapat berkaloborasi dengan semua stakeholder terkait.
Rahmat mengaku pekerjaannya tak ringan karena harus memulihkan (recovery) objek-objek wisata yang terdampak akibat pandemi Covid 19.
“Kita berharap bisa menjadi mitra strategis dalam menjalankan program-program pariwisata Kota Makassar dan Sulsel tidak terjadi tumpang tindih, agar perwajahan pariwsata Kota Makassar akan lebih baik lagi di mata wisatawan lokal dan mancanegara. Apalagi di masa pandemi ini akan menjadi fokus kami,” pungkasnya.