Dua Pendaki Gunung Bawakaraeng Ditemukan Meninggal Dunia, Satu Korban Masih Dalam Pencarian
Komentar

Dua Pendaki Gunung Bawakaraeng Ditemukan Meninggal Dunia, Satu Korban Masih Dalam Pencarian

Komentar

Terkini.id – Tim SAR gabungan mengevakuasi tujuh pendaki Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Rabu 18 Agustus 2021.

Tim SAR gabungan menemukan dua orang pendaki dalam keadaan meninggal dunia usai dilakukan pencarian di pos 6-7 Gunung Bawakaraeng.

Berdasarkan informasi Tim SAR yang melakukan pencarian, tiga pendaki tersebut yaitu, Steven (21) meninggal dunia di pos 7. Zainal (21) meninggal dunia di pos 6.

Sementara Muh Rian (20) masih dilakukan pencarian oleh Tim SAR di antara Pos 6 dan ke 5.

Sementara yang selamat antara lain, Fadly (20), Andi Fauzan Muktahari (21), Wahyudi ( 21), Febrian Alfiandi (17), Suardi (21).

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

“Mereka yang selamat saat ini berada di Polsek Tinggimoncong, kalau yang dua yaitu Steven dan Zainal sudah dibawa ke rumah masing-masing,” ungkap Kapolsek Tinggimoncong, Iptu Hasan.

Korban meninggal dunia diduga karena mengalami Hipotermia (Kedinginan) akibat cuaca extrem.

Hasan menjelaskan kronologis, berawal 8 pemuda tiba di kota Malino pada Sabtu malam pukul 22.00 Wita. Selanjut tidak lama berselang langsung melanjutkan perjalanan namun karena ada pos penyekatan di Lemo Lemo Patapang lalu ke 8 pemuda membatalkan perjalanan lalu beristirahat di Masjid Nurul Hidayah Malino.

Delapan pemuda berencana mengurungkan niat melanjutkan perjalanan menuju Gunung Bawakaraeng, selanjutnya sekitar pukul 02.30 Wita dinihari ada salah satu teman korban menelpon menyuruh mereka ke Lembanna dengan alasan penyekatan tidak ada.

“Kemudian delapan pemuda langsung bergegas menuju Lembanna dan tiba  dengan cara menerobos Pos pada pukul 03.00 dini hari di saat para personil sementara beristirahat,” ungkapnya.

Saat tiba di lembanna, delapan pemuda bermalam dengan memasang tenda. Pada Minggu pagi 15 Agustus 2021 pukul 09.00 WITA, delapan pemuda naik kegunung dan bermalam.

Pada tanggal 16 sampai 17 Agustus kondisi cuaca hujan dan angin kencang, arena bahan makanan dan lampu penerang tidak ada lalu, delapan pemuda mempercepat meninggalkan puncak walaupun kondisi cuaca hujan dan angin kencang.

Delapan pemuda bergerak secara bersama-sama lalu saat berada di pos 7, delapan pemuda kedinginan dan mulai terpisah. Saat delapan pemuda terpisah lalu terbagi dalam beberapa kelompok. Kemudian pada Rabu sore Tim SAR menemukan Steven di Pos 7 saat Tim SAR melakukan patroli.

Setelah di evakuasi selanjutnya didapatkan informasi dari Wahyudi bahwa Rian meninggal dunia di antara Pos 6 ke Pos 5 lalu Tim SAR menuju ke TKP melakukan penyisiran. 

“Saat berada di Pos 7 ke 6 Tim SAR menemukan Zainal lalu dievakuasi ke Puskesmas,” jelasnya.

Setelah tiba di Puskesmas Jenazah tersebut diperlihatkan kepada Wahyudi ternyata jenazah tersebut bukan Rian akan tetapi Zainal.

Kapolsek Lalu berkoordinasi dengan Basarnas dan pecinta alam Lembanna lalu melakukan penyisiran di antara pos 6 ke 5 bersama rekan korban, Suardi untuk mencari keberadaan Rian.