Duh, Janet Yellen Bawa Kabar Tak Sedap bagi Amerika yang Terancam Resesi!

Duh, Janet Yellen Bawa Kabar Tak Sedap bagi Amerika yang Terancam Resesi!

Effendy Wongso
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Washington – Duh, Janet Yellen bawa kabar tak sedap bagi Amerika yang terancam resesi! Sebagai negara superpower, Amerika Serikat (AS) memang dikenal memiliki pertumbuhan ekonomi yang mumpuni, bahkan diklaim terkuat di dunia. Kendati demikian, Menteri Keuangan AS Janet Yellen memproyeksikan jika negaranya itu akan kesulitan membayar utangnya pasca 15 Desember 2021.

Diketahui, dalam surat terbarunya ke DPR-nya AS yang dikuasai partai pendukung Joe Biden, Demokrat, Yellen mendesak tindakan responsif dan cepat guna menaikkan batas pinjaman pemerintah federal.

Dalam suratnya pul, ia menjelaskan sumber daya yang tersedia tidak mencukupi untuk membiayai operasi pemerintah di Negeri Paman Sam itu, khususnya di luar tanggal tersebut.

Untuk itu, Yellen mendesak kongres menaikkan atau menangguhkan aturan yang membatasi utang pemerintah sesegera mungkin.

“Ada skenario, Departemen Keuangan akan dibiarkan dengan sumber daya yang tersisa tidak mencukupi untuk terus membiayai operasi pemerintah AS di luar tanggal ini,” tulisnya kepada Ketua DPR AS Nancy Pelosi, seperti dikutip dari The New York Times via CNBCIndonesia, Rabu 17 November 2021.

Baca Juga

Dengan demikian, sebut Yellen, untuk memastikan kepercayaan penuh dan kredit dari AS, sangat penting kongres menaikkan atau menangguhkan batas utang sesegera mungkin.

Yellen kembali menegaskan, jika anggota parlemen gagal melakukannya sebelum tanggal yang disebut tadi, maka pemerintah AS akan default untuk pertama kalinya.

Ia bahkan memperkirakan, default akan menyebabkan resesi dan membahayakan peran dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia.

Yellen mengungkapkan, skenario ‘ramalan berbahaya’ tersebut merupakan hasil dari pengesahan rencana infrastruktur senilai satu triliun dolar AS (setara Rp 14.230 triliun, asumsi Rp 14.200 per dolar AS) Biden awal pekan ini.

Kemarin, Biden menandatangani UU Investasi Infrastruktur dan Pekerjaan, yang mengalokasikan 118 miliar dolar AS untuk Dana Perwalian Jalan Raya.

“Dana ini harus ditransfer ke Dana Perwalian Jalan Raya dalam waktu satu bulan setelah berlakunya undang-undang, dan transfer akan selesai pada 15 Desember 2021,” demikian sebut Yellen seperti diwartakan CNBCInternational, Rabu 17 November 2021.

Yellen menyakini, DPR Demokrat memiliki kemampuan untuk mengatasi persoalan itu tanpa dukungan Partai Republik. Sebelumnya, masalah itu sendiri sudah disuarakan sejak beberapa bulan lalu. Lantaran tekanan Republik, kongres AS hanya meloloskan kenaikan plafon utang sementara pada awal Oktober 2021 dan terbatas membiayai beberapa hal saja.

Sementara itu, DPR AS diperkirakan juga akan memberikan suara pada jaring pengaman sosial dan rencana iklim Biden senilai hampir 1,8 triliun dolar AS minggu ini, sebelum kongres AS melakukan reses Thanksgiving.

Adapun pemimpin mayoritas senat Chuck Schumer mengatakan, pihaknya bertujuan meloloskan rancangan tindakan yang dikenal sebagai Build Back Better Act, paling tidak sebelum Natal.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.