Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi menyindir PKS dan Wahabi terkait keputusan Pemerintah Mesir yang meminta semua buku Salafi dan Ikhwanul Muslimin dikeluarkan dari perpustakaan masjid.
Eko Kuntadhi lewat cuitannya di Twitter, Jumat 3 September 2021, mempertanyakan soal kemungkinan Pemerintah Indonesia mengikuti langkah Mesir tersebut.
Ia menilai, apakah Indonesia juga akan membersihkan masjid dan kampus dari PKS dan Wahabi.
Menurut Eko, jika hal itu dilakukan maka kehidupan beragama juga akan bersih dari pihak-pihak yang hendak merusaknya.
“Mungkinkah Indonesia mengikutinya? Membersihkan masjid dan kampus dari PKS dan Wahabi. Membersihkan kehidupan beragama dari para perusaknya,” cuit Eko Kuntadhi.
- Buntut Usulan Gibran Jadi Cawapres Anies, Nasdem Sindir Demokrat Kebakaran Jenggot
- Eko Kuntadhi Ungkap Dana Ganjarist dari Biaya Sendiri
- Ning Imaz Maafkan Eko Kuntadhi, Faizal Assegaf: Pesantren Lirboyo Lembek
- Beberapa Poin Kesepakatan Eko Kuntadhi dan Keluarga Besar Ponpes Lirboyo
- Ditanya Soal Eko Kuntadhi, Ganjar Pranowo: Tidak Ada Hubungan Apapun
Dalam cuitannya itu, Eko Kuntadhi juga menyertakan link artikel pemberitaan berjudul ‘Mesir Bersihkan Masjid dari Buku Salafi dan Ikhwanul Muslimin’.
Mengutip Media Indonesia, Kementerian Wakaf Mesir meminta semua buku yang berhubungan dengan salafi dan Ikhwanul Muslimin dikeluarkan dari perpustakaan masjid di seluruh negeri dalam dua minggu ke depan.
Komite akan dibentuk yang akan menilai buku-buku di masjid serta literatur yang diperbolehkan di dalamnya.
Menteri Wakaf Mohammed Mokhtar Gomaa menyatakan bahwa akan ada konsekuensi bagi pejabat yang tidak mematuhi perintah.
Ia memperingatkan bahwa para pemimpin masjid harus berjanji untuk tidak mengizinkan buku apa pun di masjid tanpa izin sebelumnya dari kantor Administrasi Umum Bimbingan Agama.
Langkah itu dilakukan di tengah model melawan ekstremisme di negara itu. Hal itu melibatkan kementerian yang mengawasi pembangunan masjid serta mengawasi konten yang dapat dianggap sebagai ekstremis.
epala sektor keagamaan di kementerian, Hisham Abdelaziz menegaskan kembali bahwa buku, majalah, dan publikasi yang ditemukan di masjid akan diperiksa ulang untuk memastikan bahwa mereka tidak menganut ideologi terlarang atau milik kelompok terlarang.
Menurut media setempat, pernyataan yang dikeluarkan mengatakan bahwa siapa pun yang tidak mematuhi peraturan baru akan dirujuk untuk penyelidikan.
Gaber Tayee, wakil menteri kementerian, juga mengatakan bahwa buku dan publikasi tertentu akan ditargetkan dalam upaya tersebut.
“Setiap buku yang ditulis oleh seorang Salafi, anggota Ikhwanul Muslimin, atau Gamaa Islamiya akan dihapus,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
