Enrekang bukan satu-satunya wilayah yang bermasalah dalam penyaluran hak guru. Tapi kasus ini mencerminkan wajah kita bersama: negeri yang kerap lupa membayar lunas jasa para pendidik.
Jika guru terus dikorbankan dalam politik anggaran, maka jangan heran jika kelak anak-anak kita pun tumbuh dalam ketidaktahuan yang sistematis.
Pendidikan adalah soal keadilan, bukan cuma soal kurikulum. Dan keadilan dimulai dari menghormati mereka yang mengajar dengan sungguh-sungguh.
Maka kepada para pejabat yang berwenang, jangan hanya bersembunyi di balik prosedur. Bukalah dokumen, periksa rekening, dan kembalikan hak para guru. Sebab membiarkan mereka terus menunggu sama artinya dengan mempermalukan diri kita sebagai bangsa. (*)
Penulis: Hijra Rasyid, Penulis lahir di Enrekang, kini mengajar sebagai guru di Kota Makassar, dan aktif menulis isu-isu sosial, lingkungan, serta pertanian. Baginya, menulis adalah cara untuk merawat ingatan dan keberpihakan kepada mereka yang kerap dilupakan.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
