Terkini.id, Jakarta – Pengamat Politik, Rudi S Kamri menanggapi video ceramah pendakwah Habib Bahar bin Smith yang mengancam aka membantai para ulama yang mengkhianati Habib Rizieq Shihab (HRS).
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) itu menilai ceramah Habib Bahar bin Smith tersebut membahayakan negara apabila dibiarkan terus menerus.
Maka dari itu, Rudi S Kamri menilai TNI harus segera menegakkan aturan agar kewibawaan negara tak luntur lantaran ceramah Habib Bahar tersebut.
Hal itu disampaikan Rudi S Kamri lewat videonya yang beredar di publik pada Kamis 25 November 2021, seperti dikutip dari Hops.id.
“Saya hanya mengimbau kepada pemerintah untuk kembali menegakan aturan, marwah kewibawaan negara,” ujar Rudi.
- Siap Tampung Santri Al-Zaytun, Habib Bahar: Gratis Gak Pakai Bayar
- Soal Habib Bahar Ditembak, Menko Polhukam Mahfud MD Buka Suara
- Singgung Kasus Ferdy Sambo, Habib Bahar: Itu Makar dari Allah
- Dihukum 6 Bulan Penjara, Bahar bin Smith Bebas 1 September Nanti
- HBS Cium Bendera Merah Putih: Akan Menjadi Awal Bangkitnya Kepercayaan Masyarakat
Rudi dalam tayangan video itu juga mengaku merindukan sosok tokoh nasional yang berani menentang adanya kelompok radikalisme di tanah air.
Menurutnya, sekitar setahun yang lalu atau tepatnya pada 2020 sempat ada sosok fenomenal yang datang dari pejabat tinggi di TNI AD yakni Pangdam Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurachman.
“Dulu pada waktu akhir tahun 2020, kita punya sosok yang sangat fenomenal, yang jadi acuan kita, Pangdam Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurachman,” ungkapnya.
Jenderal Dudung, menurut Rudi, adalah sosok petinggi militer yang terkenal vokal terhadap gerakan anti toleransi. Ia pun kini sudah naik jabatan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Rudi berharap, sosok Jenderal Dudung bisa kembali berkontribusi menjaga keamanan masyarakat meskipun tidak secara langsung.
“Sekarang dia sudah naik tingkat jadi KASAD, mudah-mudahan Jenderal Dudung ini memberikan kembali kontribusinya. Mungkin tidak secara langsung tentara menghadapi massa, tetapi bisa memberikan penguatan kepada Polri, karena tentara memang tidak berfungsi untuk menjaga Kamtibmas,” tuturnya.
Sejauh ini, pengamat politik tersebut menilai ancaman Habib Bahar bin Smith yang bakal membantai ulama pengkhianat HRS sangat berbahaya bagi keutuhan dan persatuan di Indonesia.
“Tapi menurut saya apa yang diucapkan Bahar Smith narasi-narasinya itu sudah ada alarm membahayakan negara. Kalau membahayakan negara, pasti TNI ikut peduli. Saya punya harapan kuat, sosok jenderal Dudung masih ada di depan kita, masih ada membela kita,” ujarnya.