Jokowi Minta WAG TNI-Polri Didisiplinkan, Natalius: Apa Jokowi Takut Dikudeta jika Diperpanjang Tanpa Pilpres?

Jokowi Minta WAG TNI-Polri Didisiplinkan, Natalius: Apa Jokowi Takut Dikudeta jika Diperpanjang Tanpa Pilpres?

R
R
Resty
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menanggapi soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar WhatsApp Group (WAG) di kalangan TNI-Polri didisiplinkan.

Ia menyindir apakah Presiden Jokowi melalukan itu karena takut dikudeta apabila jabatannya diperpanjang tanpa melalui Pemilihan Presiden (Pilpres).

Sebagaimana diketahui, saat ini tengah ramai diperbincangkan soal wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

“Banyak Hak TNI/Polri yang dibatasi. Hak bicara di Ruang Publik hal-hal informal dibiarkan saja,” kata Natalius Pigai melalui akun Twitter pada Selasa, 1 Maret 2022.

“Apakah Jokowi takut dikudeta jika diperpanjang tanpa Pilpres,” sambungnya.

Baca Juga

Natalius Pigai lantas menyinggung bahwa Presiden Republik Indonesia seharusnya dipilih melalui Pilpres.

Jika ada pertambahan masa jabatan tanpa Pilpres, menurutnya, maka mungkin rakyat akan bersama TNI/Polri apabila sampai terjadi kudeta.

“Pres RI hasil Pilpres maka mesti by Pilres. Rakyat mungkin terpaksa akan bersama TNI/Polri. Itulah Analisa Saya,” katanya.

Sebelumnya, Natalius Pigai memang menyinggung soal kemungkinan kudeta atau pengambil-alihan kekuasaan oleh militer jika sampai terjadi perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

Ia mengatakan hal itu saat merespons Ahli Tata Negara, Profesor Yusril Ihza Mahendra yang mengatakan bahwa bahwa jika Pemilu 2024 ditunda, penyelenggara yang sah hanya Panglima TNI dan Kapolri.

“Pernyataan Yusri sama dengan yang telah saya tulis di Twitter 2 hari lalu. Militer berpotensi ambil alih kekuasaan karena status Panglima Sah,” Natalius Pigai pada Minggu, 27 Februari 2022.

Dilansir dari berita Detik News yang dibagikan Natalius Pigai, Presiden Jokowi meminta agar grup WhatsApp (WAG) di kalangan TNI-Polri didisiplinkan.

Hal itu disampaikan Jokowi kepada jajaran TNI-Polri dalam rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri 2022 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur (Jaktim) pada Selasa, 1 Maret 2022.

“Juga hal-hal kecil tapi harus mulai didisiplinkan di WA group. Saya melihat (percakapan) di WA group (TNI-Polri), karena di kalangan sendiri, (dianggap) boleh, hati-hati,” kata Jokowi.

Jokowi mewanti-wanti bahwa percakapan di WAG yang tak seturut disiplin TNI-Polri tidak boleh dibiarkan terus-menerus.

Dia mencontohkan salah satu percakapan yang dimaksud adalah soal penolakan Ibu Kota Negara (IKN).

“Kalau seperti itu diperbolehkan dan diteruskan, hati-hati. Misalnya berbicara mengenai IKN (ibu kota negara), ‘nggak setuju, IKN apa’. (Kepindahan IKN) itu sudah diputuskan oleh pemerintah dan sudah disetujui oleh DPR,” jelasnya.

Presiden Jokowi berkali-kali menekankan soal disiplin pada jajaran TNI-Polri tak bisa diperdebatkan.

Ia mengaku membaca percakapan di WAG yang ia maksud menyimpang dari disiplin TNI-Polri tersebut.

“Kalau di dalam disiplin TNI dan Polri, sudah tidak bisa diperdebatkan. Kalau di sipil, silakan. Apalagi di WA group dibaca gampang, saya baca itu,” ungkap Jokowi.

Jokowi mengingatkan bahwa jika penyimpangan kecil dibiarkan, maka berpotensi menjadi penyimpangan besar dan akhirnya mengakibatkan TNI-Polri kehilangan kedisiplinannya.

“Karena disiplin tentara dan disiplin polisi itu berbeda dengan sipil dan dibatasi oleh aturan oleh pimpinan, itu saya ingatkan,” tegasnya.

Jokowi menyampaikan bahwa kepolisian dan militer di seluruh dunia memiliki aturan disiplin sendiri.

“Di seluruh dunia, yang namanya tentara itu harus punya yang namanya aturan sendiri. Kitab undang-undang hukum disiplin tentara, yang intinya, kalau kita lihat intinya, adalah kesetiaan tegak lurus. Saya baca-baca, ‘Ini apa sih intinya’, kesetiaan tegak lurus,” pungkas Jokowi.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.