Terkini.id, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI yang juga Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menanggapi berita disalah satu media yang memberitakan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari rumah guna menghindari amukan massa dari para pengunjuk rasa.
Fadli menanggapi berita tersebut dengan menuliskan buah dari negara salah urus.
Fadli memposting status dari akun Twitter media CNN Indonesia @CNNIndonesia yang mengangkat judul berita ‘Presiden Sri Lanka Kabur dari Rumah Hindari Amuk Massa’ disertai link dari berita tersebut.

Hal ini Fadli sampaikan di akun media sosial Twitternya @fadlizon sebagaimana terlihat pada hari Minggu, 10 Juli 2022.
“Buah dari negara salah urus.” tulis Fadli Zon.

- DPR RI Suarakan Isu Palestina di Forum Internasional
- Fadli Zon Kirimkan Doa ke Saksi Sejarah G30S/PKI
- Kutuk Keras Serangan Israel ke Warga Palestina, Fadli Zon: Ini Jelas-jelas Kejahatan Perang
- Kabar Seniman Usul Presiden Jokowi Jadi Bapak Wayang Indonesia, Fadli Zon: Setuju!
- Fadli Zon Sindir Pengawalan Ketat Presiden Jokowi ke Ukraina, Ruhut: Kangen Juga Melihat Manusia Ini Nyinyir dan Ngebacot
Dilansir dari cnnindonesia.com dengan judul berita ‘Presiden Sri Lanka Kabur dari Rumah Hindari Amuk Massa’ yang terbit 9 Juli 2022, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari kediaman resmi pada Sabtu (9/7), beberapa saat sebelum para pengunjuk rasa menggeruduk area tersebut.
Massa menyerbu kediaman sang presiden dengan penuh amarah karena negara bangkrut.
Rajapaksa disebut melarikan diri dengan dibantu para pengawal yang melepaskan tembakan ke udara demi menahan massa.
“Presiden dikawal ke tempat yang lebih aman,” kata seorang sumber penting kepada AFP secara anonim.
“Dia tetap menjadi presiden, dan saat ini dilindungi oleh pasukan militer,” imbuhnya.
Polisi memperkirakan ratusan ribu orang berkumpul di jalanan sekitar kediaman presiden. Mereka menuntut Rajapaksa mundur karena gagal mengurus pemerintahan sehingga mengalami krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tak lama setelah sang presiden pergi, massa menyerbu gerbang hingga berhasil masuk ke istana presiden. Beberapa orang melakukan siaran langsung di media sosial yang menunjukkan suasana di kompleks istana.
Ratusan orang terlihat berjalan menyusuri istana, dan beberapa di antaranya juga tampak riuh melompat ke kolam kompleks. Sebagian lain terlihat tertawa dan bersantai di kamar tidur megah gedung tersebut.
Selain itu, pengunjuk rasa juga menduduki kantor Gotabaya Rajapaksa tidak lama setelah mereka menggeruduk istana presiden.
Kaburnya Presiden Sri Lanka dari simbol kekuatan negara itu tak pelak menimbulkan pertanyaan terkait keinginan Rajapaksa untuk tetap menjabat.
Salah satu pejabat level atas mengatakan saat ini mereka tidak mengetahui keberadaan Rajapaksa dan masih menunggu instruksi selanjutnya.
“Kami sedang menunggu instruksi,” kata pejabat level atas.
“Kami masih tidak tahu di mana dia, tapi kami tahu dia aman bersama Angkatan Laut Sri Lanka,” lanjutnya.
Peristiwa itu menyebabkan tiga orang dirawat di rumah sakit akibat tertembak. Sementara itu, 36 orang lainnya juga dilarikan ke rumah sakit wilayah Kolombo usai menderita kesulitan bernapas akibat rentetan tembakan gas air mata di dekat kediaman presiden.
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe, yang akan menjadi presiden jika Rajapaksa mundur, mengadakan rapat kabinet mendesak untuk membahas resolusi cepat terhadap krisis politik yang terjadi.
Ketidakpuasan publik terhadap pemerintahan Sri Lanka mencuat beberapa pekan terakhir, dipicu kondisi negara yang bangkrut.
Situasi itu berimbas kepada sejumlah sekolah ditutup hingga penjatahan bensin dan diesel hanya untuk layanan penting.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.