Terkini.id,Soppeng-Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) DPKHP Soppeng mencatat lonjakan hewan terjangkit penyakit mencapai 400 kasus.
Hal tersebut terungkap saat pelaksanaan Pertemuan Koordinasi Penanggulangan PMK oleh DPKHP Soppeng yang digelar di Hark Cafe and Eater Malaka, Selasa 6 Desember 2022
Kepala DPKHP Soppeng, Erman Asnawi mengatakan, bahwa saat ini pihaknya telah melakukan serangkaian antisipasi melonjaknya kasus PMK di Kabupaten Soppeng.
Menurutnya kasus PMK yang pertama ditemukan pada Agustus lalu dan melakukan tindakan isolasi lokasi serta pengobatan pada sapi yang terjangkit.
“Untuk kasus di Soppeng sempat zero selama 2 bulan, namun di bulan Oktober melonjak tajam sampai saat ini mencapai 400an kasus, sedangkan kasus kematian sapi akibat PMK di Soppeng tercatat baru 1 ekor anak sapi,” menurutnya
- Rp73 Miliar untuk By-pass Takkalasi Barru-Lawo Soppeng, Gubernur Sulsel: Pangkas Jarak 30 Km
- Kembalikan Kejayaan Sutera Soppeng, 1,5 Juta Bibit Murbei Ditanam Oleh Gubernur Sulsel
- Proyek Jalan di Soppeng Dikorupsi, Kontraktor Ditetapkan Tersangka
- Pejabat Dinas Bina Marga dan Konstruksi Sulsel Ditetapkan Tersangka Korupsi
- Situs Bersejerah 'Tinco' di Soppeng Hanyut Akibat Banjir
Lanjut penyakit PMK juga tidak menular pada manusia. Namun ini menyebabkan kerugian ekonomi bagi masyarakat kita.
“Kendala yang kami hadapi saat ini yaitu kurangnya respon dari masyarakat untuk memvaksin hewan ternaknya. Sehingga diperlukan dukungan dari semua pihak untuk menggerakkan program vaksinasi, termasuk melalui edukasi dan penyuluhan,” jelasnya.
Herman berharap, ada dukungan seluruh pihak membantu Pemerintah untuk menggalakkan program vaksinasi di masyarakat.
Sekedar informasi, untuk Kabupaten Soppeng memiliki target vaksinasi hewan ternak sebanyak 10.000 dosis. Sementara data yang diketahui hingga saat ini, vaksi yang sudah direalisasikan baru mencapai 4620 dosis atau masih dibawah 50 persen.