Kang Dede: Demokrat Lupa kalau Wapres SBY pernah Minta DMI Atur Penggunaan Pengeras Suara di Masjid
Komentar

Kang Dede: Demokrat Lupa kalau Wapres SBY pernah Minta DMI Atur Penggunaan Pengeras Suara di Masjid

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Kritia Budhyarto alias Kang Dede melontarkan sindiran kepada Partai Demokrat terkait aturan penggunaan pengeras suara masjid.

Ia menyindir Partai Demokrat sepertinya lupa bahwa Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Boediono pwenah meminta Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk mengatur penggunaan pengeras suara di masjid.

“Demokrat lupa kalo Wapres SBY Boediono, pernah meminta Dewan Masjid Indonesia mengatur penggunaan pengeras suara di masjid,” kata Kang Dede melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu, 27 Februari 2022.

Kang Dede mengatakan itu sebagai respons terhadap pernyataan Anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Demokrat, Rezka Oktoberia mengenai Menteri Agam, Yaqut Cholil Qoumas.

Rezka meminta meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevalusasi Menag dan memintanya meminta maaf.

Baca Juga

Sebagaimana diketahui, Menag belakangan ini ramai dikritik karena pernyataannya yang dinilai membandingkan azan dengan gongongan anjing saat menjelaskan pentingnya aturan penggunaan pengeras suara.

“Ada baiknya saat ini Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mengevaluasi Menteri Agama,” kata Rezka, 24 Februari 2022, seperti dikutip dari akun Twitter resmi Partai Demokrat.

“Segeralah Pak Menteri minta maaf ke umat muslim, karena ini sangat menyakitkan bagi kami umat Muslim,” tambahnya.

Adapun terkait pernyataan Kang Dede, Boediono memang pernah minta DMI untuk mulai membahas tentang pengaturan penggunaan pengeras suara di masjid saat masih menjabat sebagai Wakil Presiden.

Boediono menyampaikan itu saat memberikan pengarahan sekaligus membuka Muktamar VI Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada Jumat, 27 April 2012.

“Kita semua sangat memahami bahwa azan adalah panggilan suci bagi umat Islam untuk melaksanakan kewajiban sholatnya,” kata Boediono.

Ia mengatakan apa yang dirasakan barangkali juga dirasakan oleh orang lain, yaitu bahwa suara azan yang terdengar sayup-sayup dari jauh terasa lebih merasuk ke sanubari dibanding suara yang terlalu keras, menyentak, dan terlalu dekat ke telinga.

Menurutnya, Al-Qur’an pun mengajarkan kepada umat Islam untuk merendahkan suara sambil merendahkan hati ketika berdoa memohon bimbingan dan petunjuk-Nya.