Terkini,id, Jakarta – Pengadaan gorden rumah dinas DPR RI dengan total Rp43,5 miliar menuai polemik. Ketua Badan Penganggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pengadaan itu dibatalkan.
“Hemat saya, selaku Ketua Badan Anggaran DPR RI, alangkah baiknya jika kemudian dengan tegas mengatakan ke publik bahwa Rp43,5 miliar itu untuk gorden rumah jabatan anggota DPR dibatalkan saja,” kata Said kepada wartawan, dikutip dari Detik news, Kamis, 12 Mei 2022.
Menurut Said, pengadaan gorden rumah dinas anggota DPR RI benar-benar menjadi polemik di tengah masyarakat. Dia bilang, masalahnya bukan lagi soal transparansi proses lelang maupun siapa yang memenangkan tender.
Karena angka pengadaan gorden yang terbilang sangat fantastis, Ia menyebut masyarakat sudah terlanjur tersakiti apalagi di tengah pandemi seperti ini.
“Sekarang sudah menjadi pro dan kontra, bukan masalah transparansi, bukan persoalan proses yang terjadi dalam pelelangan,” tuturnya.
- Sosialisasikan MBG, Anggota DPR RI Ashabul Kahfi: Modal Menyongsong Indonesia Emas 2045
- Nurdin Halid Cek Harga Bahan Pokok di Pasar Pabaeng-Pabaeng Makassar
- Taufan Pawe Usulkan Sanksi Bagi Kepala Daerah yang Masih Menerima Honorer Baru
- Kabiro Sektjen DPR RI Sharing ke DPRD Sulsel Soal Pelayanan ke Pimpinan Dewan
- Putra Sulsel Irjen Purn Frederik Kalalembang Gabung Komisi I DPR RI Urus Pertahanan, Luar Negeri, Digitalisasi, dan Intelijen
“Namun seakan-akan dalam tanda kutip ini melukai hati masyarakat kita di tengah pandemi,” tambahnya.
Lagipula, kata Said, jika pengadaan gorden ini ditanyakan kepada setiap anggota DPR RI, dia yakin banyak yang tidak mengetahui prosesnya.
Selain itu, dia yakin mayoritas anggota dewan akan malu apabila ditanyakan mengenai pengadaan gorden untuk rumah dinas mereka. Sehingga, Said menilai lebih baik pengadaan itu dibatalkan saja.
“Karena pada akhirnya tidak memenuhi manfaat,” kata Said.
Said juga mengatakan, apabila pengadaan gorden itu tetap berikat hal itu hanya akan membuat malu anggota. Ia mengatakan agar proyek itu dibatalkan.
“Anggota juga kalau ditanya tentang gorden rumah jabatan juga akan malu bagi setiap anggota akan memalukan, batalkan, batalkan, dan batalkan proyek gorden Rp43,5 miliar,” tegas Said.
Sebelumnya, dilansir dari Era.id Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menjelaskan anggaran sebesar Rp48,7 miliar untuk pengadaan gorden. Ia menjelaskan, dana tersebut dialokasikan untuk 505 unit rumah anggota dewan.
Pengadaan tersebut dilakukan lantaran banyak gorden di rumah dinas DPR RI yang tidak layak pakai. Gorden dipakai untuk 505 rumah dengan masing-masing 11 item.
“Gorden bukan untuk 1-2 rumah, tapi 505 rumah dengan 11 item di setiap rumah,” kata Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 28 Maret 2022.
Indra menjelaskan, anggaran gorden berasal dari APBN 2022. Namun, jumlahnya hanya cukup untuk 505 unit rumah anggota dewan. Dengan rata-rata gorden satu unit rumah sebesar Rp80-90 juta.
“Di tahun 2022 ini baru didapatkan alokasi anggaran penggantian gorden dan hanya anggaran ini hanya bisa dialokasikan untuk 505 unit rumah. Hanya untuk 505 unit rumah itu per rumahnya rata rata sekitar Rp 80 juta sekian sama pajak Rp 90 jutaan per rumah,” papar Indra.
Dari jumlah anggaran tersebut, nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan gorden di 11 ruangan per rumah. Rinciannya, jendela, ruang tamu, dua pintu jendela ruang keluarga, tiga jendela ruang kerja, empat ruang tidur utama, lima jendela dapur, enam jendela tangga.
Belakangan diketahui, tender pengadaan gorden untuk rumah dinas anggota dewan tersebut dimenangkan oleh PT Bertiga Mitra Solusi yang melakukan penawaran tertinggi seharga Rp43,5 miliar.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
