Terkini.id, Makassar – Head Of Retail Sales Capital Market PT. Trimegah Sekuritas Indonesia, tbk, Hendry Sidarta mengatakan tingkat literasi keuangan di Indonesia terbilang masih minim bila dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.
“Sedikit ketinggalan bila dibandingkan dengan Singapura, Malaysia dan sebagainya,” kata Hendry saat ditemui usai kegiatan seminar ‘Akselerasi Pasar Modal di Indonesia’ di Makassar Beach Hotel, Sabtu, 1 Februari 2020.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil survei Internasional, Indonesia berada pada kisaran 30-an persen. Untuk itu, ia mengatakan akselerasi pasar modal menjadi penting lantaran bicara soal percepatan.
“Kita berharap kegiatan seminar yang diadakan Universitas Indonesia Timur (UIT) bisa menaikkan literasi keuangan di pasar modal,” kata dia.
Ihwal cara meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, Ia mengatakan melalui pembukaan galeri investasi sekuritas yang dilakukan bursa efek. Selain itu, kata dia melalui kegiatan seminar.
- Dukung KTT Pariwisata dan Investasi Indonesia Timur 2023 di Sulsel, Gubernur Minta Dipersiapkan dengan Baik
- Ada Sembilan Hal yang Jadi Pertimbangan Jokowi Terbitkan Perppu Tentang Cipta Kerja
- Jatim-Sulsel Jajaki Kerjasama Perdagangan dan Investasi, Transaksi Mencapai Rp150 Miliar
- Utang Indonesia Tembus Rp 7.000 Triliun, Luhut: Utang Produktif
- Tertarik Melakukan Investasi Emas? Simak Tips Jitu Berikut Agar Bisa Untung Maksimal
“Tentunya dengan perusahaan yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata dia.
Sehingga, kata dia, masyarakat lebih sadar dan memahami cara investasi yang benar. Ia pun berbagi tips sebelum berinvestasi.
“Harus banyak mencari tahu sebelum belajar berinvestasi. Contoh, kalau investasi di satu bisnis, katakanlah kita buka kedai kopi, kita berpikir 3-6 bulan dulu sebelum buka. kita datang ke lokasinnya, cari pegawai dan segala macam,” ucapnya.
“Harus berinvestasi di pengetahuan sendiri terlebih dahulu, mengerti dulu produknya, mekanismenya, barulah kita mempertimbangakan berinvestasi sebelum kita memulai,” sambungnya kembali.
Dia menilai penipuan sering terjadi lantaran biasanya orang kurang cermat.
“Itu mau langsung cepat aja mau dapat keuntungan tinggi tapi tidak mempertimbangkan risikonya. Makanya kita sebelum berinvestasi coba pahami dulu apakah sudah terdaftar di OJK melalui website OJK,” paparnya.
Ia pun mengajurkan bagi investor dan calon investor yang hendak belajar mengenai pasar modal lebih mendalam untuk mengunjungi website www.tell.co.id. Ia mengatakan flatform tersebut bisa diakses secara gratis.
“Visi dari platform ini menjawab semua pertanyaan investor mengenai pasar modal. Mulai dari saham, obligasi, reksadana, bisa juga belajar emiten-emiten listing di bursa saham,” tutupnya.