Terkini.id, Jakarta – Menko Marves, Luhut Pandjaitan tak berminat jika mendapatkan tawaran untuk menjadi cawapres dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 nantinya.
“Saya sudah bilang, saya nggak terpikir untuk ke situ lagi. Saya 2024 sudah cukup,” ucap Luhut seperti dikutip melalui unggahan kanal YouTube KOMPASTV, Sabtu 29 Oktober 2022.
Lanjutnya, Luhut membuat lelucon akan maju sebagai cawapres jika salah satu dari awak media maju sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
“Kalau cawapresmu mau lah. Jadi cawapresmu mau. Kamu jadi presiden, saya jadi wakilnya,” ucapnya.
Meski ada pihak yang menyetujui Luhut cocok mendampingi Anies Baswedan menjadi pasangan capres-cawapres untuk pesta demokrasi mendatang, Luhut tetap menolaknya.
- Luhut Panjaitan sebut Indonesia Jadi Salah Satu Negara yang Punya Utang Terkecil di Dunia. Benarkah?
- Serukan Bunuh Jokowi dan Luhut Panjaitan, Netizen: Darah Mereka Nikmat
- Soal Isu Penundaan Pemilu, Rizal Ramli: Ternyata Biang Kudeta Konstitusi Ini Luhut Panjaitan
- Singgung Nama Luhut Panjaitan, Aktivis 98: IKN Didesain Konsultan China
- Waw! Faisal Basri Anggap Luhut Panjaitan sebagai Perdana Menteri Indonesia, Ini Penjelasannya
Tidak hanya Luhut Pandjaitan, nama Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, juga diiming-imingkan cocok mendampingi Anies Baswedan sebagai cawapres.
Diketahui, Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat atau Nasdem, Ahmad Ali, mendeklarasikan jika dia bersedia untuk mendukung Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sebagai cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Ahmad Ali merasa Luhut Pandjaitan lebih cocok menjadi pendamping Anies Baswedan dan bersedia akan mendukungnya.
Kata Ali, Luhut dilaporkan bisa menjadi pelengkap lantaran menurut Ali sosok Menko Marves itu mempunyai kemampuan, karakter, dan jejaring yang kuat, dikutip dari Suara.com jaringan Terkini.id.