Terkini.id, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan buka suara terakit ulama Banten yang menginginkan Presiden Joko Widodo memperpanjang masa jabatannya hingga tahun 2027.
Luhut menyebut jika keinginan para Ulama di Banten merupakan aspirasi masyarakat yang tidak bisa dihalangi, olehnya itu Luhut meminta masyarakat untuk tidak meributkan masalah ini.
Luhut mengatakan jika dirinya secara pribadi sama sekali tidak mempermasalahkan keinginan Ulama Banten tersebut karena bagian dari aspirasi masyarakat.
“Itu kan aspirasi, enggak ada yang salah, asalkan disalurkan yang benar saja. Kita jadi jangan apa ya, jangan ribut soal gitu”, kata Luhut, dikutip dari laman CNN Indonesia, Kamis 31 Maret 2022.
Luhut juga mempersilahkan kepada para Ulama untuk mengeluarkan aspirasinya kepada DPR/MPR, dia mengatakan jika masalah perpanjangan masa jabatan Preside nada di ranah DPR/MPR.
- Pemerintah Sudah Larang Ekspor Bauksit, Sebentar Lagi Tembaga dan Timah
- Pelaku Ekspor Ilegal Nikel 5 Juta Ton Akhirnya Diungkap Luhut Panjaitan, Bukan dari Sulawesi
- Suasana Ruang Sidang Kasus Pencemaran Nama Baik Luhut Binsar Mendadak Riuh
- Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan Soal OTT KPK Tuai Berbagai Tanggapan
- Luhut Binsar Pandjaitan Angkat Bicara Soal Pencabutan PPKM
Lebih lanjut, politikus Partai Golkar itu menilai jika wacana tunda pemilu belum tentu terwujud karena kembali lagi itu tergantung DPR/MPR.
“Kalau DPR/MPR enggak setuju, kan selesai juga”, paparnya.
Kendati demikian, Luhut enggan menjawab soalp pertanyaan apakah dirinya akan menyampaikan aspirasi ini ke DPR/MPR.
Sebelumnya, Ketua Kadin Banten, Mulyadi Jayabaya menitipkan pesan dari para ulama Banten ke Luhut. Dia mengklaim para Ulama mendoakan Jokowi agar bisa melanjutkan kepemimpinan hingga 2027.
Pesan ini disampaikan Mulyadi kepada Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan di Lebak Banten.
“Pesan para kiai, ulama ini tolong sampaikan kepada pak Jokowi, minta disampaikan kepada Jokowi mau diperpanjang tiga tahun saja pak untuk selesaikan ekonomi”, kata Mulyadi, dikutip dari laman CNN Indonesia, Kamis 31 Maret 2022.
Dia mengklaim bahwa pesan itu murni adalah pesan dari kiai dan ulama terkait kepentingan politik.
Menurutnya, perpanjangan masa jabatan Jokowi semata-mata hanya untuk pemulihan ekonomi yang merosot selama pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.
“Doakan pak Haji, doakan pak Jokowi. Doakan pak Jokowi mau diperpanjang tiga tahun demi memulihkan ekonomi bangsa ke depan”, ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Apdesi menyerukan Jokowi untuk melanjutkan masa jabatannya hingga 3 periode. Deklarasi dukungan ini rencananya akan dilakukan usai lebaran Idul Fitri 2022.
Kendati demikian, Jokowi menegaskan jika semua pihak harus menaati konstitusi terkait dukungan untuk menjabat hingga tiga periode. Hal ini disampaikan merespon seruan tiga periode oleh sejumlah warga Jawa Tengah yang menginginkan Jokowi melanjutkan masa jabatanya.
“Yang namanya keinginan masyarakat, yang namanya teriakan-teriakan seperti itu kan sudah sering saya dengar. Tetapi yang jelas, konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat, harus patuh terhadap kosntitusi”, kata Jokowi.
Masa jabatan presiden telah diatur dalam UUD 1945 Pasal 7 konstitusi menyebut jabatan presiden dan wakil presiden adalah lima tahun dalam satu periode. Maksimal presiden dan wakil presiden lima tahun dalam satu periode.