Kementerian Pertanian memberikan perhatian besar kepada pengembangan petani milenial dengan harapan dapat mempercepat regenerasi petani. Sejak masuknya era Revolusi Industri 4.0, Kementerian Pertanian melakukan terobosan dalam meningkatkan produksi pertanian di berbagai komoditas melalui peningkatan minat generasi muda.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bahwa peningkatan peran generasi muda pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian, agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor perlu diprioritaskan, sehingga dibutuhkan petani-petani muda yang dapat memberikan kontribusi dalam gerakan pembaharuan pembangunan pertanian.
“Saya makin percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, maka dunia dalam genggaman kalian,” ujar SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof Dedi Nursyamsi bahwa generasi muda atau disebut juga pemuda milenial, menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan.
“Estafet petani selanjutnya adalah pada pundak generasi muda, mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan pertanian, enerasi muda atau disebut juga pemuda milenial, menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan,” urai Dedi.
- Datang ke Lokasi Operasi Vale di Sorowako, Menteri Industri dan Dubes Inggris Terkesan
- Pemprov Sulsel Mulai Tangani Ruas Jalan Tuppu - Pao - Pamulungan - Batas Tator di Pinrang
- Gubernur Sulsel Raih Dua Penghargaan Tingkat Nasional Bidang Pendidikan dan Sosial
- Wali Kota Makassar Harap Tenri A Palallo Kembali Menjabat Bila Kasusnya Tak Terbukti
- Semen Tonasa Terus Komitmen Lindungi Warisan Budaya Dunia Di Bulu Sipong
“Dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas untuk memajukan pertanian Indonesia secara modern dan berorientasi ekspor agar Indonesia menjadi negara agraris yang mandiri pangan,” lanjut Dedi.
Meski dalam maraknya kasus Covid-19, mahasiswa Polbangtan Gowa tetap melakukan kegiatan pertanian. Salah satunya Indah fatrayani bersama Kelompok Tani Siapakainge yang diketuai Hj Abdul Muing Habe dan Mattarimpa selaku penyuluh Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru. Rabu (27/05).
Kegiatan yang kami lakukan ini berkaitan dengan Kegiatan pendampingan petani oleh mahasiswa Polbangtan Gowa selama pandemi Covid-19,” ungkap Indah. Lanjut Indah, yang kami lakukan beraam petani di Desa Lampoko merupakan banian kepedulian mahasiswa dalam membantu menjaga ketersediaan 11 komoditas yang di arahkan oleh kementerian pertanian.
Khusus petani bawang merah, menyampaikan kegiatan pendampingan ini membuat kami terbantu dengan kehadiran mahasiswa. Kami dapat bersinergi pada kegiatan pertanian untuk melatih keterampilan dan keahlian di Lapangan sekaligus memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh untuk diterapkan di Petani serta belajar kembali untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan,” pungkas Indah.
Mentan SYL, sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung di tengah upaya Pemerintah dalam menanggulangi Covid-19. Semuan insan pertanian tetap bekerja dengan semangat tinggi dan tangguh, mewujudkan kemandirian pangan bangsa. Menjadi petani kita sehat sejahtera dan semangat, agar tetap terus berproduksi.
“Pandemi Covid-19 menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu yang tetap harus bergerak, selain sektor kesehatan. Karenanya, ayo berjuang terus karena ketersediaan pangan di masyarakat adalah tanggung jawab kita,” jelas Dedi. “Jangan lupa untuk tetap perhatikan protokol penanganan covid 19 di lapangan,” imbuh Dedi. (MUZ)