Terkini.id, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut tragedi Kanjuruhan bukan bentrok antara suporter Arema FC vs Persebaya, Minggu 2 Oktober 2022.
“Perlu saya tegaskan, bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antara suporter Persebaya dengan Arema,” tegas Mahfud MD dilihat dari unggahan akun Instagramnya pada Minggu 2 Oktober 2022.
Mahfud MD mengatakan suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton dalam pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
“Sebab pada pertandingan itu, suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton,” sebutnya.
Menurut Mahfud MD, korban meninggal akibat terinjak-injak, desak-desakan, saling himpit, dan sesak nafas.
- Mahfud MD Akan Kirim Tim Untuk Investigasi Dugaan Intimidasi yang Diterima Melki
- Kemeja yang Dipakai Mahfud Md Daftar Cawapres Rupanya Kemeja saat Pilpres 2019
- Megawati Pilih Mahfud MD Pendamping Ganjar, Sandiaga Uno Mengaku Merasa Sedih
- Mahfud MD Ungkap Cerita dan Fakta di Balik Proses Jadi Cawapres Ganjar
- Praktisi Hukum Makassar Sebut Mahfud MD Layak Jadi Cawapres
“Tak ada korban pemukulan, atau penganiayaan antar suporter,” ujar Mahfud MD.
Kemudian kata Mahfud, aparat kepolisian sebelum pertandingan digelar telah mengantisipasi lewat koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.
Seperti pertandingan dilaksanakan di sore hari dan jumlah penonton seharusnya disesuaikan dengan kapasitas stadion yaitu 38.000 orang.
“Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia, yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam dan tiket yang dicetak, jumlahnya 42.000,” jelasnya.
Kata dia, pemerintah telah berupaya melakukan revisi perbaikan-perbaikan pelaksanaan sepakbola Indonesia di setiap waktu dan akan terus berbenah.
“Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini, kerapkali memancing para suporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba,” pungkasnya.
