Mitra Terkini
Terkini.id, Makassar – Kota Makassar, yang telah mengalami kekeringan parah, memutuskan untuk memperpanjang status tanggap darurat bencananya.
Sebelumnya, tanggap darurat telah ditetapkan pada 4 September hingga 4 Oktober 2023, namun dengan kondisi yang belum menunjukkan tanda-tanda akan turun hujan, pemerintah memutuskan perpanjangan hingga 5 November mendatang.
“Situasi saat ini belum menunjukkan adanya tanda-tanda hujan,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Hendra Hakamuddin, Jumat, 20 Oktober 2023.
Lebih lanjut, berdasarkan prediksi BMKG, musim hujan di Sulawesi Selatan baru akan datang di bulan November, khususnya pada dasarian keduanya. Namun, meski memasuki musim hujan, efek fenomena El Nino tetap akan terasa.
“Masuk musim hujan tidak berarti hujan akan langsung turun. Fenomena El Nino sangat mempengaruhi hal ini,” tuturnya.
Karena situasi tersebut, pemerintah kota telah mengambil langkah proaktif dengan mendistribusikan air bersih ke masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses air.
Data dari BPBD menunjukkan, kekeringan di Makassar telah meluas. Pada 9 Oktober 2023, ada delapan kecamatan yang terdampak, naik dari lima kecamatan sebelumnya, dengan 124.994 jiwa atau 37.369 KK yang terdampak.
Sejauh ini, sebanyak 5.083.010 liter air telah didistribusikan ke berbagai titik di kecamatan-kecamatan tersebut.
Tidak hanya itu, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menyatakan kekhawatirannya bahwa kondisi kekeringan ini akan menjadi peristiwa tahunan. Ia menegaskan pentingnya menambah armada mobil tangki untuk mendistribusikan air bersih.
“Saya khawatir ini terjadi tiap tahun. Mobil tangki harus kita tambah,” kata Danny.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.