Terkini.id, Jakarta – Polemik Formula E di DKI Jakarta sampai saat ini masih menuai pro kontra publik. Salah satu yang menolak adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Hal itu dibuktikan oleh perkataan Ketua Fraksi PDIP DPRD Jakarta, Gembong Warsono.
Ia mengungkapkan bahwa masih ada kemungkinan pihaknya akan mendukung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk menggelar program Formula E.
Namun, hal itu mungkin dilakukan oleh PDIP jika Anies sudah tak menjabat sebagai Gubernur.
Ia pun menegaskan bahwa sampai saat ini, fraksinya masih mempertanyakan ajang balap mobil listrik tersebut hingga mengajukan intepelasi.
- PDIP Sebut Program DP 0 Rupiah Anies Baswedan Abal-abal
- Gembong Warsono Sebut Anies adalah Gubernur 0 persen, Chusnul Chotimah: Yang Setuju Retwet
- PDIP Soal Janji Kampanye Anies Baswedan: 3 Malam Tak Tidur
- Minta Anies Baswedan Fokus Penanggulangan Banjir di Jakarta, Gembong Warsono: Gagah Dalam Kata-Kata Tapi Minim Implementasi
- PDIP Kritik Anies Baswedan, Eko Widodo: Wakil Rakyat Tapi yang Diwakili Kepentingan Oligarki
Apalagi, katanya, di masa pandemi Covid-19 ketika anggaran Ibu Kota makin sedikit dan rakyat masih mengalami banyak kesulitan.
“Kita tanya soal skala prioritas Pemprov saja berkaitan dengan situasi dan kondisi pandemi saat ini,” ujar Gembong di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 22 September 2021, dikutip terkini.id dari galamedia.
Diketahui, Pemprov DKI masih berencana menggelar Formula E di tahun 2022 mendatang, meski belum masih di kalender balapan.
Menurut anggota PDIP itu, menggelar Formula E di tahun 2022 sangat tidak memungkinkan.
Ia pun mengatakan bahwa Formula E bisa digelar pada tahun 2023 atau saat Gubernur Anies tidak menjabat lagi.
“Kalau 2023, 2024 (mau gelar formula e) monggo saja silakan. 2022 kita kan tahun pemulihan. Kalau kita katakan 2022 tahun pemulihan akibat pandemi,” jelas Gembong.