Terkini.id, Jakarta – Elite Demokrat, Abdullah Rasyid menanggapi seorang netizen yang mengatakan bahwa Komisaris Umat Pertamina, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok berlagak bisa membereskan Pertamina dalam 7 bulan, namun gagal.
Kepala Biro Perhubungan DPP Partai Demokrat ini nampaknya tak mampu menahan rasa kesal dan mengatakan bahwa Ahok gede bacot.
“Orang ini gede bacot dan taik,” kata Abdullah Rasyid melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu, 28 November 2021.
Selain mengatakan Ahok berlagak bisa membereskan Pertamina dalam 7 bulan, netizen yang ia tanggapi juga menyoroti soal Ahok yang meminta UU Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) direvisi.
Ia mengatakan bahwa setelah gagal membereskan Pertamina, Ahok kini malah menyerang lembaga negara dan minta UU BPK Direvisi.
- Ahok Sindir Orang Pintar Bicara: Syukur Tuhan Izinkan Mereka Kerja
- Sering Disalahkan Jika BBM Naik, Ahok Angkat Bicara
- Surya Paloh Dukung Anies Sebagai Capres 2024, Chusnul Chotimah: Pantas Dikatain Kadrun, Pemikiran Sempit!
- Surya Paloh Heran: Dukung Ahok Saya Dibilang 'Penista Agama', Dukung Anies Dibilang ini Baru Jadi 'Kadrun'
- Kabar Warga Bogor dan Jakarta Keluhkan Kelangkaan Pertalite, Netizen Singgung Ahok dan Erick Thohir
“Omongan aja gede, mantan napi Basuki BTP balaga bisa beresin amburadulnya pertamina dalam 7 bulan, malah merugi dan tambah sengkarut,” kata netizen dengan nama akun @demokrasibodong itu.
“Ketauan GAGAL, malah nyerang lembaga negara & minta Undang-Undang BPK Direvisi, ada APATanda tanya tanda seru. Taiik.. taikk,” tambahnya.
Bersama cuitan tersebut, netizen itu juga melampirkan berita soal Ahok minta UU BPK direvisi dan sebuah video pernyataan Ahok.
Sebagai catatan, narasi bahwa Ahok pernah mengatakan akan membereskan Pertamina dalam 7 bulan adalah sebuah disinformasi.
Ditelusuri Terkini.id, potongan video Ahok yang diunggah netizen itu juga pernah digunakan untuk menyebar disinformasi bahwa Ahok akan membubarkan Pertamina jika tak untung dalam 7 bulan.
Adapun dalam potongan video itu, Ahok berkata, “Enggak ada lagi cerita APBN setor duit buat BUMN. Yang ada BUMN mesti setor duit kepada APBN, dong. Masa tiap tahun mesti disuntik? Yang enggak beres, ya dibubarin atau digabung.”
Pewawancara lalu bertanya, “Anda optimistis ini bisa jalan ini?”
Ahok pun menanggapi, “Ya tujuh bulan juga udah mulai keliatan, kok. Gue udah bilang, kalau enggak gue bubar, gue berhenti nih, gue bilang.”
Potongan percapan inilah yang sempat viral dan diberi judul “Viral! Sesumbar Ahok: 7 Bulan Gak Untung Gua Bubarin, Ehh Sekarang Tekor 11 Triliun.”
Namun, Berdasarkan pemeriksaan Cek Fakta Tempo, klaim bahwa Ahok bakal bubarkan Pertamina jika 7 bulan tak untung adalah narasi menyesatkan.
Dalam video utuhnya, diketahui bahwa konteks pernyataan Ahok adalah soal program yang sedang ia jalankan di Pertamina, yakni e-procurement.
Ahok meyakini bahwa efek program itu akan terlihat dalam tujuh bulan ke depan.
Kata-kata “tujuh bulan” juga tidak merujuk pada pembubaran Pertamina jika merugi. Terkait pembubaran pun, Ahok tidak secara spesifik merujuk pada Pertamina.
Konteksnya adalah soal BUMN, di mana BUMN yang tidak beres bisa dibubarkan atau digabung dengan BUMN lain.