Terkini.id, Jakarta – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mempertanyakan logika Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) yang rencananya akan menggelar demo tolak perpanjangan masa jabatan presiden.
Dengan adanya pertanyaan Ngabalin ini, masayarakat pengguna media sosial pun menyindir balik Ngabalin dengan mempertanyakan alasan wacana tiga periode terus digaungkan.
Narasi sindiran netizen ini di posting melalui sebuah komentar di media sosial Twitter, sebagaimana dilihat pada, Selasa 5 April 2022.
Netizen mempertanyakan alasan tiga periode terus digaungkan disaat rakyat semakin ditekan dengan kenaikan harga kebutuhan pokok dan upah karyawan yang rendah.
“Dan rakyat pun bertanya logika ada muncul wacana 3 periode disaat kebutuhan hidup rakyat semakin tinggi, penghasilan menurun, lapangan kerja sulit didapat, terus wacana 3 periode itu atas dasar apa? Sementara konstitusi kita mengatur hanya 2 periode masa jabatan”, tulis netizen.

- Mahfud MD Ngaku 'Nyerah' Ditantang Debat Jumhur Hidayat: Mohon Maaf!
- Ali Mochtar Ngabalin Sebut Jokowi Akan Rombak Kabinet Pada Awal 2023
- Ali Ngabalin Anggap Restu Jokowi Kepada Prabowo Sebagai Pepatah-Petitih
- Habib Rizieq Sebut Indonesia Darurat Kebohongan, Ali Mochtar Ngabalin: Apakah Layak Habaib Mengeluarkan Statement Seperti Itu
- Ngabalin Jadi Trending Topic Usai Sindir Darurat Kebohongan Habib Rizieq
Netizen menilai jika apa yang dilakukan oleh mahasiswa adalah bentuk uji logika terhadap Presiden agar menghentikan wacana tiga periode yang terus di perdengarkan di publik.
“Justru mahasiswa menguji logika presiden, agar tidak ada lagi wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden”, tulis netizen.

Sebelumnya, Ngabalin mempertanyakan logika mahasiswa yang mengultimatum Jokowi dan mengancam akan menggelar aksi lebih besar jika Jokowi tidak merespons tuntutan mereka.
“Bagaimana logikanya? Mahasiswa memberi waktu dua hari kepada presiden. Kalau main ancam-ancam itu bagaimana logikanya?”, kata Ngabalin, dikutip dari laman CNN Indonesia.
Ngabalin bertanya-tanya dan menduga para mahasiswa yang melakukan aksi tidak membaca berita terbaru bahwa Jokowi telah menyetujui Pemilu serentah dilaksanakan 14 Februari 2024.
Ngabalin menegaskan bahwa Jokowi telah mengatakan bahwa dia menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Dia mengaki heran kenapa mahasiswa masih terus melakukan aksi demonstrasi.
“Apakah mereka paham konstitusi mengatur periode masa presiden dan tidak mengatur perpanjangan?”, jelas Ngabalin.
Politikus Partai Golkar itu meminta mahasiswa untuk menyampaikan pendapat secara santun dan dia meminta tak ada lagi ancaman atau ultimatum yang dilayangkan ke Jokowi.
“Mereka akan jadi pemimpin-pemimpin besar republik ini. Mulai sekarang, mereka harus menyampaikan pendapat dengan baik, enggak usah main ancam-ancam. Itu bukan watak mahasiswa”, tuturnya.
Sebelumnya, AMI menggelar aksi demonstrasi menolak perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu. Demonstrasi digelar di dekat Istana Kepresidenan Jakarta pada 1 April 2022 lalu.
Mahasiswa memberi waktu kepada Jokowi untuk merespons hingga 3 April 2022. Karena Jokowi tak merespons hingga saat ini, AMI berencana menggelar aksi unjuk rasa lanjutan.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
