PDIP Diserang, Tuding Megawati Usul ke Pemerintah Tutup Semua Pesantren
Komentar

PDIP Diserang, Tuding Megawati Usul ke Pemerintah Tutup Semua Pesantren

Komentar

Terkini.id, Jakarta – PDIP beserta sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri mendapat serangan negatif di media sosial. Menurut postingan yang beredar, putri Proklamator RI itu mengusulkan ke pemerintah untuk menutup semua pesantren di Indonesia.

Tak hanya Megawati, isi postingan tersebut juga menyinggung nama Sekretasis Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.

Serangan digital ke PDIP tersebut tersebar lewat media sosial Facebook, seperti dilihat pada Sabtu 30 Oktober 2021, dengan judul PDIP usul ke Pemerintah agar pesantren ditutup.

Adapun di bawah narasi postingan itu tertera nama AndebaNews. Ia memposting dua petinggi PDIP tersebut yakni Megawati dan Hasto sebagai visual kabar yang diposting.

Dalam narasi unggahannya, AndebaNews meminta warganet agar memviralkan postingannya tersebut hingga ke pelosok-pelosok desa di Tanah Air.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Dengan begitu, kata AndebaNews, maka PDIP akan dibenci rakyat khusunya di daerah pelosok pedalaman pedesaan.

“Cukup viralkan ini dan dikopi kasikan ke rakyat pelosok pelosok desa insya Allah pasti tumbang dan pasti dibenci sama rakyat terutama rakyat kaum pedesaan perdalaman,” tulisnya.

Dilansir dari Kantor Berita Antara lewat Hops, informasi yang menyebut Ketua Umum PDIP mengusulkan ke pemerintah untuk menutup semua pesantren di Indonesia merupakan kabar bohong atau hoaks.

Tudingan terhadap PDIP tentang penutupan pesantren itu sebelumnya juga sudah pernah menimpa partai berlambang moncong banteng itu pada 2018 silam.

Ketika itu, serangan tersebut diposting oleh blog Sumatera News. Akan tetapi, usai tudingan itu viral mereka menghapus postingannya tersebut.

Berdasarkan penelusuran terkait isu yang menghantam PDIP itu, tak ada satupun pernyataan baik dari Megawati maupun Hasto Kristiyanto yang meminta pemerintah menutup semua pesantren di Indonesia.

Maka dari itu, dapat dipastikan tudingan yang menyerang PDIP tersebut tidak benar atau hoaks dan dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan.