Terkini.id, Jakarta – Mengingat penyebaran cacar monyet yang kian tak terbendung, World Health Organization (WHO) memandatkan kepada negara-negara untuk secepatnya mengambil langkah-langkah preventif.
Badan yang dikelola oleh PBB tersebut juga mendesak pemerintah negara-negara tersebut agar bisa salaing berbagi data perihal stok vaksin yang mereka miliki.
“Kami pikir jika kita menerapkan langkah-langkah yang tepat sekarang, kita mungkin dapat mengatasi ini dengan mudah,” ujar Sylvie Briand selaku Direktur WHO untuk Kesiapsiagaan kala memberikan keterangan dalam meeting tahunan yang dilansir dari iNews.com, Jumat 27 Mei 2022.
Sebagai informasi, cacar monyet adalah infeksi endemic yang menjangkiti beberapa negara yang terletak di Afrika Barat dan Tengah.
Cacar monyet bisa menyebar dengan mudah khususnya melalui kontak langsung. Oleh karena itu kewaspadaan harus ditingkatkan karena telah muncul sejumlah kasus baru di beberapa negara Amerika Serikat, Eropa dan dan daerah lain.
- 2 Warga Terbukti Negatif, Wali Kota Makassar Tegaskan Tak Ada Cacar Monyet
- Cacar Monyet Sudah Masuk di Indonesia, Begini Pesan Presiden Jokowi
- Cacar Monyet Masuk Makassar, Dinkes Sulsel: Belum Terkonfirmasi
- Soal Cacar Monyet, Menkes Pastikan Penularannya Tidak Akan Setinggi Covid-19
- Darurat Kesehatan Global, Ikatan Dokter Indonesia Bentuk Satgas Cacar Monyet
Sampai saat ini telah terjadi sekitar 300 kasus yang terjadi di 20 negara dimana virus tersebut tidak menyebar sebelumnya.
“Bagi kami..kami berpikir bahwa prioritas utama saat ini adalah mencoba menahan penularan ini di negara-negara nonendemik,” ujar Briand.
Beberapa langkah yang harus dilakukan antara lain pelacakan kontak, isolasi kasus dan pendeteksi dini.
WHO juga mendesak agar negara-negara tersebut harus saling tukar data tentang tersedinya vaksin cacar generasi pertama yang bisa menyembuhkan diri dari cacar monyet ini.
“Kami tidak tahu persis jumlah dosisi yang tersedia di dunia dan itulah sebabnya kami mendorong negara-negara untuk datang ke WHO dan member tahu kami apa persediaan mereka,” imbuh Briand.