Terkini.id, Jakarta – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite diduga bisa kembali menjadi Rp 7.650 buntut penurunan harga minyak mentah dunia, Sabtu 1 Oktober 2022.
Pengamat Energi Mamit Setiawan menilai tren penurunan harga minyak mentah dunia dapat membuat Pemerintah RI menyesuaikan harga BBM non-subsidi.
“Dengan penurunan yang cukup besar, maka harga BBM non-subsidi harus ada penyesuaian harga karena sesuai dengan formulasi KepMen ESDM 62/2020. Hal ini sangat memungkinkan untuk dilakukan evaluasi harga,” sebut Mamit.
Tetapi, Mamit menilai peluang BBM subsidi turun harga akan menjadi berat. Dia pun skeptis apakah kedepannya jika ada penurunan harga BBM subsidi akan disertai dengan penurunan harga komoditas yang saat ini telah meroket.
“Untuk BBM subsidi, saya kira karena masih belum memasuki keekonomian, maka sepertinya berat untuk turun, kecuali ada kebijakan lain dari pemerintah,” terangnya.
- Pertamina Putuskan Turunkan Harga Pertamax Mulai Hari Ini
- Viral Pertalite Hanya RON 86, DPR Desak Jokowi Bentuk Tim Investigasi Independen
- Nopol Disalahgunakan Aplikasi MyPertamina, Pengemudi: Masa Mobil Seperti Ini Isi Solar?
- Pertalite Disebut Boros Pasca Kenaikan BBM, Jayan Sentanuhady Buka Suara
- Kualitas Pertalite Dianggap Menurun Setelah Kenaikan Harga
Selain itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyampaikan harga minyak turun merupakan sinyal positif untuk menurunkan harga BBM.
“Langkah ini, harus dilakukan karena tidak adil apabila harga minyak mentah dan beban subsidi energi menurun,” jelasnya.
“Tapi pemerintah masih mempertahankan harga BBM subsidi yang mahal,” sambungnya Bhima Yudhistira dilihat dari akun Instagram undercover.id pada Jumat 1 Oktober 2022.
Dia menyebut ada kemungkinan Pertalite turun setidaknya di bawah Rp 7.650 atau kembali di harga Rp 7.650 per liter dan Solar sekitar Rp 5.000 per liter.
Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis 29 September 2022 pukul 13:40 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman November 2022, turun 1 persen ke level US$ 81,83 per barel.
Kemudian, minyak mentah dunia jenis Brent untuk kontrak pengiriman November 2022, turun 1,04 persen ke level US$ 88,39 per barel.
