Terkini.id, Jakarta – Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Rizal Ramli menyoroti pelatihan bela negara yang diadakan oleh TNI untuk para mantan narapidana dan preman.
Rizal Ramli mempertanyakan maksud dilakukannya pelatihan bela negara ini, karena menurutnya tidak ada negara di dunia ini yang membuat program pelatihan bela negara untuk mereka yang pernah mendekam di jeruji besi.
“Eks Napi dan Preman dilatih militer. Tidak ada negara di seluruh dunia melakukan ini. Apa maksudnya ini?” tanya Rizal Ramli, dikutip dari Twitter @RamliRizal, Minggu 24 Juli 2022.
Lebih lanjut lagi, Rizal Ramli membandingkan pelatihan bela negara ini dengan kejadian ketika pada saat Presiden Soeharto diprediksi akan turun dari jabatannya.
“Apa untuk jadi PAM SWAKARSA seperti menjelang kejatuhan Presiden Soeharto?” ujar Rizal Ramli.

- Sempat Cekcok dengan Rizal Ramli di Twitter, Mahfud MD: Presiden Diam, Saya Enggak!
- Politisi Demokrat Singgung Keberadaan Buzzer: Power of Reason Tergusur oleh Power of Money
- Sindir Keputusan MK Soal Menteri Nyapres, Rizal Ramli: Tidak Tahu Malu
- Rizal Ramli: Rakyat Sudah Bosan dengan Jokowi, Hanya Bikin Susah
- Ari Nurcahyo Sebut Tiga Nama Non Partai Ini Layak Jadi Capres 2024
Sebagai informasi, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna memberikan keterangannya mengenai pelatihan bela negara yang dilakukan TNI untuk mantan narapidana dan preman.
Pelatihan Bela Eksistensi Tanah Air (Beta) Talawang I yang dilaksanakan oleh Korem 102/Panju Panjung di Yonif Raider 631/Antang pada 11-13 Juli 2022 adalah sebuah terobosan baru.
Tatang Subarna mengatakan dirinya mengapresiasi pelatihan tersebut. Diketahui sekitar 200 orang mantan narapidana dan preman mengikuti acara pelatihan bela negara ini.
Tatang Subarna berpendapat bahwa pelatihan bela negara itu bertujuan untuk menanamkan rasa tanggung jawab serta membentuk perilaku mantan narapidana dan preman agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Pelatihan bela negara ini juga merupakan wujud kepedulian TNI AD terhadap masa depan anak bangsa.
“Pelatihan kedisiplinan dan kepemimpinan yang diberikan ini tentunya sangat berguna untuk membentuk seseorang agar berdedikasi tinggi dengan dilandasi sifat disiplin dan kepemimpinan lapangan yang memadai,” kata Tatang Subarna, dikutip dari sindonews.com, Minggu 24 Juli 2022.
“Karena setiap warga negara wajib untuk ikut serta dalam upaya bela negara demi menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI,” lanjut Tatang Subarna.
Pelatihan Beta Talawang I untuk mantan narapidana dan preman ini dilakukan sejak tanggal 11-13 Juli 2022 di Yonif Raider 631/Antang Palangkaraya.
Para peserta yang dilatih dan dididik hingga lulus akan memperoleh sertifikat serta dibantu dalam mencari pekerjaan.