Terkini.id, Jakarta – Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menanggapi pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas soal doa semua agama.
Diketahui sebelumnya, Yaqut meminta doa semua agama dibacakan saat acara-acara Kementerian Agama.
Anwar menanggapi hal tersebut, mengaku dirinya bingung. Ia menilai cukup sesuaikan dengan mayoritas daerah tersebut.
“Jadi bingung sendiri yang dilakukan oleh Menteri Agama ini, kalau di daerah yang mayoritas Islam seperti di Aceh, itu cukup dengan (doa) ajaran Islam, tetapi kalau di Bali ya (doa) Hindu, kalau di NTT ya (doa) agama Katolik, kalau di Sulawesi Utara (doa) Protestan ya,” kata Anwar Abbas, dikutip dari Jitunews, Selasa, 6 April 2021.
Anwar lebih lanjut menjelaskan pendapatnya mengenai toleransi di tengah negara demokrasi.
- Usai Penetapan Tersangka Panji Gumilang, Mahfud MD, RK Hingga Menang Yaqut Gelar Rakor Bahas Nasib Al Zaytun
- Daftar Kuota Haji Reguler di 34 Provinsi tahun 2023
- Singgung Pemerkosaan di Pesantren, Cassianis Safira: Menag Yaqut Memang Tolol
- Menag Yaqut Komentari soal ACT, Politisi Demokrat: Bendum NU Malah Udah Tersangka, Ente Ada Komentar?
- Menag Yaqut Sebut Izin ACT Harus Dicabut, Warganet: Anda Cuma Jongos Penguasa!
“Kita kan negara demokrasi yang menjunjung tinggi toleransi, toleransi itu baru punya makna itu kalau dia diletakkan di tengah-tengah perbedaan,” ujar Anwar.
“Kalau saya orang Islam, ya ucapkan lah salam secara orang Islam. (Jika) Salam juga mau digabung ya itu namanya homogenisasi dan itu tidak mencerminkan pluralitas,” imbuhnya.
Anwar Abbas kemudian mengatakan bahwa pemahaman Menteri Yaqut tentang toleransi masihlah kurang.
Menteri Agama, kata Anwar, seperti orang yang kehilangan akal karena ia menilai Yaqut terobsesi dengan persatuan dan kesatuan.
“Menteri Agama ini kurang ngerti tentang toleransi. Toleransi itu baru punya arti, baru punya makna (jika berada) di tengah-tengah perbedaan dan kita menghargai perbedaan itu,” tuturnya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa perbedaan takkan merusak persatuan dan kesatuan.
“Itu namanya Menteri yang menurut saya kehilangan akal, terlalu diobsesi oleh persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan itu tidak rusak oleh keberbedaan,” pungkasnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.