Terkini.id, Gowa – Sirene Bendungan Bili-bili dibunyikan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang. Suara ini sebagai penanda peringatan dini bagi warga. Agar mengantisipasi terjadinya bencana di sekitar Bendungan Bili-bili.
“Jangkauan suaranya 4 kilometer,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Teuku Iskandar kepada Makassar Terkini, Selasa 22 Januari 2019.
Menurut Iskandar, status Bendungan Bili-bili sudah ditingkatkan dari waspada menjadi siaga. Informasi ini pun sudah disampaikan kepada beberapa kepala daerah, Polisi, dan TNI.
Selain menyalakan sirene, petugas Balai juga mengumumkan peringatan dini lewat rumah ibadah dan radio. “Agar siaga,” ungkapnya.
Iskandar mengungkapkan, pintu pelimpah sudah dibuka sejak kemarin. Tapi statusnya normal. Setelah dipantau hari ini, tinggi muka air masih bertahan sampai 101 meter dan kecendrungan naik terus. Hingga pukul 19:33 Wita tinggi muka air 101,87 meter.
“Makanya dinaikkan jadi siaga,” katanya.
Bendungan Bili-bili masih kuat menahan air

Bendungan Bili-bili terletak di Kabupaten Gowa. Sekitar 30 km di sebelah timur Kota Makassar. Bendungan Bili-bili selesai dibangun tahun 1995. Kemudian diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 1999. Beroperasi 2001.
Bendungan Bili-Bili pernah meraih penghargaan sebagai bendungan dengan pengelolaan terbaik ke-3 di seluruh Indonesia.
Konstruksi Bili-bili menggunakan bahan material beton bertulang ST60 dengan komposisi titanium, karbon steel S45 dengan ketebalan 10 meter. Konstruksi bendungan disebut memiliki ketahanan sampai 70 sampai 100 tahun.
Bendungan Bili-bili memiliki tinggi utama 73 meter dan panjang 750 meter. Tinggi puncak bendungan sampai batas banjir sekitar 104 meter.
“Bendungan masih kuat dan aman,” kata Iskandar.