Terkini.id, Jakarta – Kebijakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengenai keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang diizinkan daftar prajurit TNI dinilai bernuansa politik.
Hal tersebut disampaikan oleh Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat.
Pasalnya, menurut Achmad Panglima-panglima sebelum Jenderal Andika tidak pernah mencetuskan ide seperti itu.
“Hal tersebut sangat bernuansa politik karena Panglima-panglima sebelumnya tidak pernah mencetuskan ide seperti apa yang beliau sampaikan,” ujar Achmad sebagaimana dilansir dari Suaracom. Minggu, 3 April 2022.
Ia juga mengingatkan hal tersebut harus diwaspadai karena sangat dipengaruhi paham komunisme di tubuh TNI.
- Jenderal Andika dan KSAD Dudung Disebut Tidak Harmonis, Effendi Simbolon: Ego Mereka Merusak Tatanan
- Tanggapi Pernyataan Jenderal Andika Soal Demo Jokowi, RG: TNI Berada di Belakang Mahasiswa
- Pedas! Kritik Ariel Soal Spanduk Jenderal Andika Berkaus PKI: Goblok Gak Ada Habisnya
- Fadli Zon Waspadai Gerakan Komunis, Warganet: Komunis Teriak Komunis, Bahasa Basi Kadrun
- Sentil Pengkritik Jenderal Andika, WNI Keturunan Belanda: Perusuh Antar Agama Apakah Anak PKI
“Dan tentunya hal ini harus diwaspadai karena sangat rawan infiltrasi,” kata Achmad.
Setiap prajurit TNI wajib mengucapkan sumpah setia untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan Konstitusi, dan ini harus ditanamkan pada setiap keturunan PKI yang mendaftar.
Namun, jika ada dendam dan ingin mengusung ideologi komunisme atau marxisme, harus dilakukan tindakan tegas, sehingga perlu dilakukan penyaringan yang lebih ketat lagi, menurut dia.
“Jadi bukan persoalan bobot dan bibitnya tapi isi otaknya. Jika mereka membawa dendam masa lalu dan berkeinginan untuk mengganti dasar negara dan menginfiltrasi TNI dengan hidden agenda maka ini harus diwaspadai dan diantisipasi,” jelasnya.
Achmad menyarankan agar negara terlebih dahulu mencoba mempekerjakan mereka sebagai ASN, bukan di militer.
Karena menurut Ahmad saat ini buka waktu yang tepat memasukkan keturunan PKI ke dalam TNI.
“Musti di uji coba dulu untuk melihat keturunan PKI ini tidak membawa dendam dan tidak ada lagi muatan untuk infiltrasi ke berbagai organisasi. Jika sudah di screening dengan baik maka baru diperbolehkan mereka daftar menjadi anggota TNI,” tutur Achmad.
Diketahui, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengubah aturan seleksi penerimaan calon prajurit TNI. Ia kini membolehkan turunan anggota PKI untuk mendaftar sebagai calon prajurit TNI.
Itu disampaikannya saat memimpin rapat penerimaan Taruna Akademi TNI, Perwira Prajurit Karier TNI, Bintara Prajurit Karier TNI dan Tamtama Prajurit Karier TNI Tahun Anggaran 2022.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.