Terkini.id, Jakarta – Soal penceramah radikal yang semakin menjadi perhatian diberbagai pihak berbutut panjang.
Hal tersebut terlihat, saat Rumadi Ahmad seorang Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) mengungkapkan pendapat terkait penceramah radikal tersebut.
Dalam tanggapannya, Rumadi Ahmad sempat menyebutkan bahwa pernyataan yang dilontarkan Presiden Jokowi soal penceramah radikal tidak mengada-ngada.
Dimana menurutnya, pernyataan Presiden Jokowi tersebut sangat jelas mengingat di Indonesia saat ini banyak bibit-bibit radikalisme.
“Pernyataan Presiden sangat jelas, tidak ada yang simpang siur, karena masalah radikalisme ini hal yang faktual, bukan mengada-ngada,” kata Rumadi.
- Ustadz Firanda Ditolak NU Wajo, DPRD Sulsel: Seharusnya Disambut dengan Suka Cita!
- Anwar Abbas: Kalau Ada Orang-Orang Tertentu, Selain Penceramah yang Mengajarkan Anti Pancasila, Radikal Tidak?
- Disebut Penceramah Paling Radikal, Sekolah Milik Ismail Yusanto Dibongkar Netizen: Dia Gembong HTI
- Lagi-Lagi Buat Geger! UAS Sebut Nabi Ancam Bakar Rumah Laki-laki yang Tak Shalat ke Masjid
- Namanya Masuk Daftar Penceramah Radikal, UAS: Solusi Penyelesaian Umat ini Hanya 1 'Khilafah'
Seperti diketahui, sebelumnya hal tersebut berawal setelah pernyataan Presiden Jokowi tersebut, beredar 180 daftar penceramah radikal. Dikutip dari Galamedia. Rabu, 9 Maret 2022.
Dalam 180 daftar penceramah radikal tersebut terdapat nama-nama seperti Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Felix Siauw.
Dengan demikian, Rumadi Ahmad pun kemudian meminta masyarakat untuk tidak terpancing dengan beredarnya 180 daftar penceramah radikal tersebut.
Hal itu dikarenakan sumber yang merilis 180 daftar penceramah radikal tersebut tidak jelas.
Apalagi sampai saat ini pemerintah tidak pernah merilis nama-nama terkait daftar para penceramah radikal tersebut.