Terkini.id, Jakarta – Pengamat politik Ujang Komarudin menyebut simpati publik turun drastis ke para pengusul wacana penundaan pemilu.
Diketahui sebelumnya tiga ketua umum partai politik mengusulkan perpanjangan masa jabatan presiden.
Mereka yaitu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Ujang juga menklaim para pengusul tersebut menyampaikan wacananya karena terpaksa.
Menurutnya ada sosok di balik mereka yang menginginkan uji publik terkait gagasan tersebut. Akibatnya para pengusul yang secara terang-teranganlah yang menerima dampaknya.
- Pengamat Politik Sebut Anies Baswedan Akan Menang Pertarungan Jika Tepat Memilih Cawapres 2024
- Pertanyakan Prestasi Anies Baswedan, Ujang Komarudin ke Hasto Kristiyanto: Cek Aja! Keliatan Kok, Sangat Jelas
- Pengamat Politik Ujang Komaruddin Ungkap Kemungkinan Adanya Skenario PDIP di Pilpres 2024
- Sebut Puan Berpeluang Maju di Pilpres, Ujang Komarudin: Dia Anak dari Ketum PDIP
- Anies-Khofifah Digadang Jadi Duet Baru di Pilpres 2024, Ujang Komarudin: Menarik Tapi Agak Sulit
“Konsekuensi ketiganya sulit mendapat simpati publik, karena publik tak mau tunda pemilu,” ujar Ujang pada Selasa 8 Maret 2022.
Ketiga ketua partai ini juga mengatasnamakan rakyat ketika mengajukan usulan tersebut.
Namun ternyata pria yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menyebut mayoritas publik justru mengatakan sebaliknya.
Sementara itu, pengamat politik M. Jamiluddin Ritonga juga mengatakan partai politik tersebut bakal mendapatkan hukuman dari masyarakat.
“PKB, Golkar, dan PAN akan mendapat sanksi dari masyarakat. Sanksinya dapat berupa perubahan image tiga partai tersebut oleh masyarakat,” ucap Ritonga dilansir dari sinpo.id.
Ritonga bahkan menilai publik tidak bakal memilih siapapun calon dari partai tersebut.
Sebab ketika berkuasa bisa saja mereka mengajukan usulan tersebut kembali. Tentu dengan demikian bakal merusak iklim demokrasi di tanah air
“Masyararakat akan menghukumnya dengan tidak memilih tiga partai tersebut, baik caleg maupun capres yang diusungnya,” ungkap Ritonga.