Tanggapan Pertamina Terkait Pertalite yang Dinilai Semakin Boros
Komentar

Tanggapan Pertamina Terkait Pertalite yang Dinilai Semakin Boros

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa minggu terakhir, sebuah keluhan dialamatkan kepada pertamina terkait semakin borosnya penggunaan pertalite. Akhirnya, Pertamina memberikan tanggapan mengenai banyaknya keluhan di sosial media. 

Minggu lalu, sosial media dihebohkan dengan keluhan seseorang dalam cuitannya yang mengatakan penggunaan pertalite semakin boros saja semenjak mengalami kenaikan. 

“Ada yang merasakan gak, penggunaan BBM jadi boros semenjak harganya naik,” tulis @badaiborneo, dikutip Minggu 25 September 2022.

Tak hanya itu saja, cuitan tersebut juga ditanggapi sama oleh beberapa warganet lainnya.

“Akhir-akhir ini, BBM Pertalite bersubsidi naik, tapi saya isi untuk di kendaraan saya sekarang kok agak boros ya, ampere indikatornya gak kaya dulu. Apa kalian juga ngerasain?” ungkap  pemilik akun @amismark dalam cuitannya di twitter.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Setelah cuitan tersebut disukai dan sempat heboh di twitter, akhirnya Pertamina tidak tinggal diam. Pertamina angkat bicara dan memberikan klarifikasi mengenai keluhan beberapa warganet di twitter tersebut. 

Menurut Irto Ginting selaku Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan adanya penguapan yang terjadi pada pertalite jika pada suhu tertentu. 

Adapun Irto Ginting menjelaskan lebih detail bahwa saat ini standar dan mutu Pertalite yang disebarkan melalui penyalur resmi di Indonesia sudah sesuai dengan standar dan mutu yang tertera dalam Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 mengenai Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM RON 90 yang telah Dipasarkan di Dalam Negeri. 

Dalam Keputusan Dirjen Migas sendiri menggunakan Parameter Reid Vapour Pressure (RVP) dalam menunjukkan batasan tingkat penguapan pada suhu kamar. 

“Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diijinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (kilo Pascal),” tegas Irto, Dikutip Terkini.id dari CNBC Indonesia.

Irto juga menjelaskan bahwa penguapan pada Pertalite bisa berubah menjadi lebih cepat jika temperatur penyimpanannya meningkat. Batas maksimum penguapan Pertalite sendiri biasanya mencapai 10%, pada batas suhu maksimal 74 derajat Celcius. Hal tersebut berarti, jika Pertalite berada di suhu 50 derajat Celcius, Pertalite sudah menguap bahkan hingga 10%.

Tak hanya itu saja Irto Ginting pun menyarankan masyarakat untuk membeli BBM pada penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop agar dapat pastikan mengenai kualitas dan keamanannya.

“Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi tingkat penguapannya. Pertamina mengimbau agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi, seperti SPBU dan Pertashop, agar produk BBM yang didapatkan terjamin kualitas dan keamanannya,” imbuhnya. Dikutip Terkini.id dari CNBC Indonesia.