Terkini, Makassar – Di tengah hiruk pikuk kehidupan, stres bagaikan musuh tersembunyi yang mengintai setiap orang. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, sekitar 37,728 orang (9,8%) penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional atau stres.
Angka ini menunjukkan bahwa hampir 1 dari 10 orang di Indonesia mengalami stres.
Lebih dari sekadar rasa cemas dan tegang, stres dapat membawa dampak serius pada kesehatan fisik, mental, dan perilaku. Memahami efek stres dan menerapkan strategi manajemen stres yang tepat menjadi kunci untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Bayangkan tubuh Anda bagaikan sebuah benteng. Stres, bagaikan musuh yang berusaha menerobos masuk. Pertama, mereka mengincar sistem kardiovaskular. Detak jantung dan tekanan darah meningkat, bagaikan serangan gencar yang mengancam jantung.
Hormon stres seperti kortisol dan epinefrin bermunculan, memicu peradangan dan stres oksidatif, membuka celah bagi penyakit jantung dan serangan jantung. Pembuluh arteri koroner pun menyempit, bagaikan benteng yang mulai rapuh.
- Gandeng Bank Mandiri, Garuda Indonesia Travel Fair 2025 Kembali Digelar di Makassar
- Kementerian Komunikasi dan Digital Sosialisasi Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat 112 di Jeneponto
- Kemenkumham Sulsel Bersama Imigrasi Makassar Gelar Sosialisasi APOA dan Pencegahan TPPO di Jeneponto
- Donasi Insan PLN UID Sulselrabar Bantu Terangi 448 Rumah di Momen HLN ke-80
- PT Vale Tuntaskan Enam Titik Penanganan Tumpahan Pipa Minyak di Towuti
Musuh tak berhenti di situ. Sistem pernapasan menjadi target selanjutnya. Napas menjadi cepat dan dangkal, bagaikan benteng yang kehabisan oksigen. Risiko tertular penyakit pernapasan pun meningkat, memperlemah pertahanan tubuh. Tak hanya itu, stres memperburuk kondisi pernapasan yang sudah ada, bagaikan luka lama yang diperparah.
Sistem kekebalan tubuh pun tak luput dari serangan. Hormon stres kortisol kembali menjadi biang keladi, mengganggu fungsi metabolisme dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Benteng pertahanan tubuh menjadi rapuh, mudah terserang infeksi dan memperburuk penyakit peradangan kronis.
Musuh tak berhenti menyerang. Kali ini, sistem pencernaan menjadi sasaran. Aliran darah ke usus berkurang, bagaikan pasokan logistik yang terputus. Akibatnya, diare atau sembelit muncul, mengganggu fungsi pencernaan. Sindrom iritasi usus besar (IBS) pun bisa menjadi konsekuensi, memperparah keadaan. Refluks asam pun tak terhindarkan, bagaikan racun yang menyerang dari dalam.
Sistem otot dan sendi pun tak luput dari teror. Ketegangan otot melanda, bagaikan benteng yang dibebani rasa lelah. Sakit kepala dan migrain pun muncul, bagaikan bel peringatan yang tak terelakkan.
Bahkan, sistem reproduksi pun tak luput dari jeratan. Hasrat seksual dan fungsi reproduksi terhambat, bagaikan benteng yang kehilangan kekuatannya. Hormon reproduksi ditekan, menstruasi menjadi tidak teratur, kualitas sperma menurun, dan kemandulan pun bisa menjadi kenyataan pahit.
Tak hanya fisik, mental dan perilaku pun menjadi sasaran. Kecemasan dan depresi melanda, bagaikan kabut tebal yang menyelimuti benteng. Gangguan kognitif, perubahan nafsu makan, dan gangguan tidur pun muncul, melumpuhkan kemampuan berpikir dan istirahat.
Namun, jangan khawatir, berbagai strategi dapat diterapkan untuk melawan musuh tersembunyi ini:
- Teknik relaksasi: meditasi, yoga, pernapasan dalam, bagaikan prajurit yang berlatih untuk memperkuat diri.
- Olahraga teratur: bagaikan pasukan yang bergerak sigap, menjaga kesehatan fisik.
- Tidur yang cukup: bagaikan waktu istirahat yang vital, memulihkan energi dan mental.
- Makan makanan bergizi: bagaikan logistik yang tepat, menyediakan sumber kekuatan.
- Membangun hubungan sosial yang positif: bagaikan sekutu yang setia, memberikan dukungan dan semangat.
- Mencari bantuan profesional jika diperlukan: bagaikan prajurit elit, membantu mengatasi stres yang berat.
Dengan strategi yang tepat, stres tak lagi menjadi musuh yang menakutkan, melainkan tantangan yang dapat dihadapi dan diatasi.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.