UAH Sebut Nama Asli Kapiten Pattimura adalah Ahmad Lussy, Uki Beri Sindiran Menohok

UAH Sebut Nama Asli Kapiten Pattimura adalah Ahmad Lussy, Uki Beri Sindiran Menohok

R
R
Resty
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Direktur Eksekutif Centre of Youth and Population Research, Dedek Prayudi alias Uki turut berkomentar soal Ustaz Adi Hidayat (UAH) yang mengklaim bahwa nama asli Kapiten Pattimura adalah Ahmad Lussy dan bukan Thomas Matulessy.

Uki berpesan agar umat muslim jangan membelokkan sejarah demi glorifikasi kepercayaan.

Terlebi, Islam telah memilih sejarah sendiri. Ia mengingat untuk jangan bersikap seperti tidak percaya diri yang apa yang sudah dimiliki umat Islam.

“Justru kalau begini, kita sebagai Muslim yang membelokkan sejarah cuma demi glorifikasi kepercayaan kita,” kata Uki melalui akun Twitter @Uki23, seperti dikutip Terkini.id pada Selassa, 5 Juli 2022.

“Jangan gitu, kita sudah punya sejarah sendiri, itu aja diglorifikasi. Jangan kayak gak percaya diri dengan apa yang kita punya,” sambungnya.

Adapun dalam cuitan yang ditanggapi Uki, akun @yaniarsim membagikan video ceramah UAH yang mengklaim bahwa nama asli Kapiten Pattimura adalah Ahmad Lussy.

“Islamphobia ternyata sudah ada sejak jaman penjajahan. Membelokkan sejarah seorang pejuang muslim Ahmad Lussy dengan nama Thomas Matulesy,”kata @yaniarsim.

Diketahui, ceramah Ustaz Adi Hidayat atau UAH soal Kapiten Pattimura memang sedang ramai dibicarakan netizen. 

Dilansir dari Republika, dari cuplikan ceramah yang beredar sejak Minggu, 3 Juli 2022 lalu, UAH mempersoalkan nama asli Kapten Patiimura.  

“Dulu pernah lihat uang seribu, di uang seribu itu ada satu gambar namanya siapa Kapiten Pattimura siapa nama aslinya Thomas Mattulesy, bayangkan,” kata UAH.

“Kami berusaha mencari, lihat tanya pakar sejarah dikumpulkan, ternyata nama kapiten pattimura itu bukan Thomas tapi Ahmad. Ahmad Lussy,” lanjut UAH.

Bukan hanya itu, UAH juga menyebut Kapiten Pattimura yang menurutnya bernama Ahmad Lussy ini adalah seorang kiai.

“Beliau adalah seorang pemimpin pesantren. Beliau arahkan anak-anak santrinya untuk berjuang menegakkan kebenaran di bumi pertiwi ini,” ujar UAH.

“Saya mau katakan bahwa kalau disebutkan Thomas orang tidak tau bahwa orang ini dekat dengan Allah SWT. Orang ini berasal dari pesantren. Makanya dibuang nama-nama itu seperti Barat dulu pernah melakukannya,” sambungnya.

UAH mencontohkan nama Ibnu Sina diganti menjadi Avissena dan Ibnu Rusdy yang berganti jadi Avveroes.

“Dan lain sebagainya. Diganti nama-namya semua  supaya generasi dulu tidak ingat,” katanya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.