Viral Amal di Medsos

Viral Amal di Medsos

Firdaus Muhammad
Redaksi

Tim Redaksi

“Sengguhnya amal tergantung pada niat” demikian sabda Nabi. Niat menjadikan amal diterima atau tertolak. Apabila tangan kananmu memberi, usahakan tangan kirimu tidak mengetahuinya.

Apabila melakukan suatu amal semisal bersedekah, usahakan orang lain tidak mengetahui. Jangan sakiti orang yang engkau bantu dengan menyebut kebaikannmu karena itu dapat membuatnya malu, bahkan pahalanya bakal hilang.

Demikian serangkaian nasehat-nasehat para ulama dalam beramal, menjaga pahalanya.

Namun perkembangan teknologi informasi turut mengubah pola hidup kita, bersosialisasi bahkan beragama melalui media sosial (medsos).

Postingan aktivitas sosial tersebar luas dan segera mendapat respon dengan jejaringnya. Waktupun tersita menatap akun medsosnya, berkirim kabar atau sekadar share kegiatannya, wilayah privatpun kadang dipublikasi luas jadi suguhan publik.

Baca Juga

Bahkan medsos menggeser sebagian peran media mainstream. Sekarang tidak sedikit peristiwa yang tersebar di medsos ditonton ribuan hingga jutaan orang yang subscribers. Seketika menjadi viral.

Sepanjang Ramadan ini, berseliweran sebaran informasi dari teman-teman tampil di laman medsos kita, ada sajian makanan berikut cara membuatnya. Ada yang sebar kegiatan tadarus, tarwih bersama keluarganya, sebar hadiah buka puasa dan sedekah lainnya, tidak ada lagi tersembunyikan.

Lalu bagaimana ketika amalan itu diviralkan? Jawabannya, tergantung pada niatnya. Selama mampu menjaga niat memotivasi orang lain melakukannya dan semata berharap pahala dari Allah, maka amal itu terjaga pahalanya.

Sisi lain terasa berbeda, kala pesan singkat tampil di akun medsos berisi ungkapan belasungkawa. Seketika dibalas alfatihah. Seringkali sahabat merayakan milad merayakan kelahirannya, seketika banjir ungkapan doa.

Kadang juga seseorang mohon didoakan kesembuhannya, seketika sahabatnya meluapkan untaian doa di grup jejaring mereka, semoga segera sembuh, amin.

Demikian serangkaian pola komunikasi dan silaturahim melalui medsos itu. Timbul pertanyaan, doa yang mereka harapkan dari sahabatnya atau kiriman fatihah itu, benar-benar ditunaikan atau sekadar basah basih di laman medsos belaka?

Disinilah problemnya. Terkadang menuliskan alfatihah saja tetapi dia tidak pernah membacakannya secara sempurna. Demikian juga mendoakan sahabatnya, hanya sebatas tulisan tanpa pernah secara khusyu mendoakannya kepada Allah Swt atas hajat sahabatnya.

Apakah berdoa di medsos itu diterima? Demikian salah satu pertanyaan menggelitik muncul dari mahasiswa selama kuliah daring berlangsung, sejak diberlakukannya kuliah atau kerja di rumah saja untuk memutus ganasnya penyebaran korona.

Tentu berdoa di medsos tidak dikabulkan karena engkau tidak benar-benar bermunajat kepada Allah melainkan sebatas basah basih dalam tulisan di grup, demikian jawaban yang diterimanya.

Benar, kadangkala seseorang berdoa tetapi ia tidak menyampaikannya langsung kepada Allah melainkan langsung ditulis saja tanpa diiringi doa yang sesungguhnya. Sekadar partisipasi menjaga pertemanan dan kelihatan aktif bersosialisasi. Semua tergantung pada niatnya.

Firdaus Muhammad,

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.