Terkini.id, Jakarta – Tri Rismaharani, Menteri Sosial (Mensos) memarahi dan menunjuk-nujuk hingga mengancam menembak Koordinator pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Gorongtolo.
Video Mensos Tri Rismaharani itu mengundang reaksi sejumlah netizen. Yang diketahui bahwa kemarahan Mensos Risma karena adanya data penerima bantuan yang dinilai tidak beres.
Terkait video itu, akun twitter Raib633Hariharunmasiku @Kafiradikalis mengatakan jangan banyak bacot, cepet tembak gue, Menteri tapi mulut lo kek si ahok berlidah jalang aja, malu-maluin kalo lo mau jadi presiden bukan dengan sok marah-marah tapi mulai dengan masuk got.
“Bu Syantik boleh marah tapi ga gitu juga konsepnya bu,” kutip Stevanie Huang @stavaniehuangg
Sementara itu akun twitter Chelsea Forover @UmarChelsea077 mengungkapkan pernyataan penyampaian kepada presiden jokowi atas perilaku yang ditujukkan oleh Mensos Tri Rismaharani
- Ma'ruf Amin Perintahkan Menteri Agama dan Menteri Sosial Cegah Kekerasan Seksual di Panti Asuhan
- Enggan Maju ke Pilgub DKI, Risma : Bukan Keinginan Saya
- Mensos Risma Terpapar Covid-19, Sekjen Kemensos Ungkap Kondisinya!
- Ini Perintah Risma ke Himbara Soal Pencairan Bansos untuk Lansia
- Hapus Ditjen Penanganan Fakir Miskin dari Kemensos, Risma: 'Itu kan Kewenanganku'
“Pantaskah seorang menteri marah-marah seperti ini sambil menunjuk-nunjuk dan maki-maki? Sebagai seorang menteri perilaku Risma ini tak layak dilakukan didepan umum. Pegawai yang dimaki-maki Risma juga manusia pasti malu diperlakukan seperti itu pak @jokowi atau bapak menikmati kelakuan pembantu anda seperti ini pak?,” tutur @UmarCheslesa007
Dalam sebuah video,Risma dengan pakaian batik mengamuk sembari menunjuk-nunjuk koordinator penyaluran bansos di Gorongtalo. Bahkan, ia marah di hadapan Wakil Gubernur Gorongtalo Idris Rahim.
“Jadi bukan kita coret, ya! Kamu tak tembak, ya, tak tembak kamu!” pungkas Risma samberjalan mendatangi petugas PKH.
Saat Risma mengucapkan ‘tak tembak kamu’, peserta rapat mengira Mensos Risma sedang bercanda dan mereka sempat tertawa. Bahkan ada yang bercanda hingga meneriakan ‘dor’.
Namun nada bicara Bu Risma yang semakin tinggi membuat seisi ruangan kemudian hening.