Starbucks Naikkan Gaji Karyawan, Kecuali yang Gabung Serikat Pekerja, Warganet: Memperlemah Daya Tawar Pekerja!

Starbucks Naikkan Gaji Karyawan, Kecuali yang Gabung Serikat Pekerja, Warganet: Memperlemah Daya Tawar Pekerja!

R
Muhammad Ifan
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – CEO Interim Starbucks Howard Schultz mengungkapkan akan menaikkan gaji karyawan mulai Oktober 2022.

Tetapi, Howard Schultz dalam pernyataannya juga memperingatkan karyawan yang bergabung dalam serikat pekerja akan kehilangan kesempatan mendapatkan gaji lebih tinggi dibandingkan karyawan umumnya.

“Hari ini kami mengambil langkah lebih lanjut untuk memodernisasi visi gaji dan tunjangan dengan investasi dalam upah. Pada September, kami akan membagikan inisiatif tambahan untuk mitra (karyawan) Starbucks,” ujar Schultz dilansir CNN Indonesia, Rabu 4 Mei 2022.

Gerai ritel kopi modern tersebut mengklaim mengalokasikan US$200 juta untuk upah, termasuk peralatan dan pelatihan karyawan.

Secara keseluruhan, sambung Schultz, perusahaan berencana menghabiskan sekitar US$1 miliar pada tahun ini untuk karyawan dan meningkatkan pengalaman pelanggan di toko.

Baca Juga

“Pekerja toko yang dioperasikan perusahaan bakal menerima peningkatan gaji dan tunjangan. Namun, kami tidak memiliki kebebasan yang sama untuk melakukan perbaikan kesejahteraan karyawan di lokasi yang memiliki serikat pekerja,” Ungkap Schultz.

Menurut Schultz, mengutip undang-undang federal yang berlaku, perusahaan dilarang untuk menjanjikan upah atau tunjangan baru untuk toko atau gerai yang melibatkan pembentukan serikat pekerja.

Pemberitaan terkait Starbucks ini ramai direspon oleh banyak netizen di media sosial, salah satunya datang dari pengguna Twitter dengan nama akun @Mythicalforest.

Dalam cuitannya, akun Twitter @Mythicalforest  mengatakan bahwa kebijakan Starbucks yang tidak menaikkan gaji karyawannya yang bergabung di serikat pekerja adalah kebijakan yang akan memperlemah daya tawar kolektif pekerja.

“Bukan hanya melanggar hak pekerja, strategi seperti ini adalah wujud nyata politik pemberangusan serikat oleh perusahaan. Padahal kehilangan serikat demi iming-iming upah itu dampak buruknya serius dan jangka panjang, bisa memperlemah daya tawar kolektif kelas pekerja” Tulis akun Twitter @Mythicalforest.

Starbucks Naikkan Gaji Karyawan, Kecuali yang Gabung Serikat Pekerja, Warganet: Memperlemah Daya Tawar Pekerja!
Cuitan Netizen @Mythicalforest

Pengguna Twitter lain dengan nama akun  @RakyatPekerja turut memberikan komentarnya, menurutnya kebijakan Starbucks ini adalah upaya pemberangusan serikat pekerja yang terjadi juga di tempat-tempat lainnya.

“Pemberangusan serikat pekerja dimana2 sama aja…” Tulis akun Twitter @RakyatPekerja.

Dilansir dari CNN Indonesia, gerai pertama Starbucks membentuk serikat pekerja pada Desember 2021. Sejak saat itu, sekitar 46 gerai ikut-ikutan berserikat. Hingga kini, tercatat sudah 237 gerai yang mengajukan petisi ke Dewan Hubungan Tenaga Kerja Nasional.

Namun sebetulnya, jumlah tersebut adalah bagian kecil dari total 8.800 gerai yang dimiliki oleh perusahaan. Pun demikian, perusahaan ingin membendung arus pekerja yang berserikat.

Schultz mengakui menghadapi ketegangan yang luar biasa antara manajemen dengan karyawan, seiring dengan membaiknya bisnis perusahaan.

Penjualan di gerai milik perusahaan di Amerika Utara yang baru dibuka menunjukkan lonjakan penjualan 12 persen hanya dalam tiga bulan yang berakhir 3 April 2022 lalu. Pendapatan ikut meroket 17 persen di wilayah itu.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.