Terkini.id, Jakarta – Covid-19 belum usai, muncul virus baru mematikan lainnya yaitu virus hendra (HeV), ditemukan oleh ilmuwan dari Griffith University Australia. Belum banyak yang mengetahui apa itu virus hendra (HeV) ?
“Hasil studi kami dengan meneliti spesies kelelawar tertentu, mengungkapkan bagaimana varian virus ini menular ke kuda dan manusia,” kata pemimpin penelitian dr Alison Peel dari Pusat Kesehatan dan Keamanan Pangan, dikutip situs resmi Griffith University, Rabu, 18 Mei 2022.
Virus hendra (HeV) merupakan penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini sempat muncul pada tahun 1994 tercatat memiliki angka kematian di atas 50 persen, baik pada hewan maupun manusia.
Virus hendra atau disebut HeV sering ditemukan pada akhir bulan Mei hingga akhir Agustus, namun penularannya diyakini bisa terjadi di semua musim. Virus ini memilki genus sama dengan virus nipah yaitu Henipavirus.
Dikutip dari NSW Health, Rabu, 18 Mei 2022, gejala virus hendra umumnya dapat berkembang antara lima sampai 21 hari setelah kontak erat dengan hewan yang terinfeksi, seperti kuda. Adapun gejalanya, seperti:
- Demam
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Meningitis atau ensefalitis (radang otak) dapat berkembang
- Kejang-kejang
- Koma
Pada beberapa kasus berkembang menjadi ensefalitis yang fatal. Meskipun penyakit ini jarang, namun angka kematian (Case Fatality Rate/CFR) pada manuasi tinggi yaitu 57%.
Proses penyebaran virus hendra (Hev). Kuda diperkirakan dapat tertular infeksi virus Hendra dari makan-makanan yang belum lama terkontaminasi oleh urin kelelawar, air liur atau produk perkembangbiakan kelelawar.
Apa virus hendra mematikan ?
Epidemiolog Dickyy Budiman mengungkapkan bahwa “virus hendra sebenarnya sudah lama ditemukan. Virus ini merupakan penyakit endemi yang hanya ditemukan di sejumlah wilayah.
Adapun ‘korban’ terpapar paling banyak dilaporkan pada hewan kuda. Kuda yang terinfeksi akibat terpapar kotoran dari kelelawar pemakan buah umumnya mengalami kondisi fatal. Sekitar 80 persen dari total kasus tak tertolong. Ancaman serupa juga mengintai manusia.
“Pada manusia pun 70 persen kalau terpapar ya mematikan, 7 dari 10 orang manusia yang terkena virus Hendra ini meninggal,” beber Dicky dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Selasa, 17 Mei 2022.
Sampai saat ini masih belum ada vaksin manusia yang tersedia untuk mencegah virus hendra. Begitu juga dengan pengobatannya yang masih diselidiki.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.