Anwar Abbas: Kalau Ada Orang-Orang Tertentu, Selain Penceramah yang Mengajarkan Anti Pancasila, Radikal Tidak?

Anwar Abbas: Kalau Ada Orang-Orang Tertentu, Selain Penceramah yang Mengajarkan Anti Pancasila, Radikal Tidak?

SW
R
St. Wahidayani
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) menanggapi soal pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mengungkapkan ciri-ciri penceramah radikal.

Hal tersebut disampaikan Anwar Abbas dalam catatan Demokrasi TVONE. Dimana dalam penyataanya, Anwar Abbas mengatakan bahwa bagaimana jika ada orang yang bukan penceramah lalu mengajarkan anti Pancasila.

“(Hal) yang jadi pertanyaan kalau ada orang-orang tertentu selain penceramah yang mengajarkan anti Pancasila, radikal tidak? Menurut saya dia radikal,” ujarnya.

Namun, yang dikategorikan ke dalam radikal hanyalah penceramah. Padahal, profesi lain pun kata Anwar bisa masuk.

Oleh karena itu, Anwar menilai BNPT telah bertindak secara diskriminatif terhadap penceramah.

Baca Juga

“Tetapi kenapa yang disebut hanya penceramah, jadi diskriminatif ini. Mengapa hanya kok hanya penceramah?” tuturnya heran. Dikutip dari Galamedia. Kamis, 10 Maret 2022.

Lebih lanjut, Ahli Ekonomi Islam ini juga menyinggung tiga musuh yang dapat mengancam eksistensi negara.

Tiga musuh yang dimaksud Anwar adalah radikalisme; terorisme; dan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kemudian, ketiga soal paham-paham yang tidak sesuai dengan pancasila.

Sebelumnya, ciri-ciri tersebut disampaikan oleh Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid dalam menanggapi pernyataan Presiden Jokowi terkait penceramah radikal.

Ahmad mengatakan bahwa pernyataan Jokowi soal penceramah radikal itu merupakan peringatan kuat untuk meningkatkan kewaspadaan nasional.

Karena itu dia meminta semua pihak untuk menanggapi serius pernyataan Presiden, sebab radikalisme sangat berbahaya.

Adapun lima ciri dari penceramah radikal yang diuraikan Ahmad antara lain:

  • Mengajarkan ajaran yang anti Pancasila dan pro ideologi khilafah transnasional.
  • Mengajarkan paham takfiri yang mengkafirkan pihak lain yang berbeda paham maupun berbeda agama.
  • Menanamkan sikap anti pemimpin atau pemerintah yang sah dengan sikap membenci dan membangun ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan maupun negara melalui propaganda fitnah, adu domba, ujaran kebencian dan sebaran hoaks.
  • Memiliki sikap eksklusif terhadap lingkungan maupun perubahan serta intoleransi terhadap perbedaan maupun keragaman.
  • Memiliki pandangan anti budaya atau anti kearifan lokal keagamaan.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.