Terkini.id, Makassar – Banjir kembali menerjang Kabupaten Bantaeng, tepatnya di Jalan Sasayya dan menyebabkan arus lalu lintas provinsi terganggu.
Tampak banjir mencapai lutut orang dewasa hingga memasuki beberapa rumah warga. Wilayah Sasayya sudah menjadi langganan banjir.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada komentar atau berita dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang menyebutkan informasi terkait berapa banyak korban dan atau kerugian pascabanjir di Bantaeng.
Kepala Departemen Advokasi dan Kajian WALHI Sulsel Slamet Riadi menjelaskan bahwa banjir Bantaeng saat ini masuk dalam masa penanganan dan tanggap darurat bencana.
“Di masa tanggap darurat bencana seperti saat ini pemerintah harus memprioritaskan kelompok rentan seperti ibu hamil atau menyusui, balita, lansia, dan disabilitas. Hal ini dikarenakan kebutuhan mereka melebihi dari kebutuhan korban pada umumnya,” ujar Slamet, Jumat, 1 Juli 2022.
- AHASS Asmo Sulsel Sediakan Servis Motor Gratis untuk Korban Banjir di Jeneponto dan Bantaeng
- Kerja Sama MTT Telkomsel-IZI Sulsel Bangun Kembali Rumah Korban Bencana Banjir dan Longsor
- Tim Kemanusiaan Brimob Polda Sulsel Ditarik, Bupati Bantaeng: Terima Kasih
- Kolaborasi Personel Batalyon A Pelopor dan Bhayangkari Polres Bantaeng di Dapur Lapangan TNI Polri
- TNI dan Polri Bersihkan Pantai Bantaeng dari Sampah, Pasca Banjir Bandang
Dia mengatakan bahwa pihaknya dalam waktu dekat ini WALHI Sulsel akan mempelajari dan mendalami banjir Bantaeng yang terjadi hari ini.
“Saya kira ini sangat penting dan genting untuk kami kaji mengingat kejadian banjir di Sasayya sudah terjadi berulang kali yang mengindikasikan bahwa ada faktor kerentanan bentang alam di dalamnya,” sebutnya.
Menurutnya, bukan hanya sekedar intensitas dan curah hujan yang semakin tinggi yang bisa menyebabkan banjir.
“Kami akan publikasikan hasil temuan kami dalam waktu dekat ini ke publik, agar strategi dan langkah mitigasi ke depannya dapat dilakukan segera,” tutup Slamet Riadi.