Terkini.id, Jeneponto – Pasca kebijakan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menaikka harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, petani rumput laut di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menjerit harga rumput laut anjlok.
Pasalnya petani rumput laut merugi lantaran harga rumput laut kering di Jeneponto anjlok dari Rp 48 ribu per kilogram menjadi Rp 20 ribu per kilogram. Anjloknya harga ini terjadi diawal September.
“Harga perlahan-lahan turun hingga, yang sangat kering dari 48 rupiah turun menjadi Rp 20 ribu, kering sedang dari 33 ribu Rp 18 ribu dan basah dari 25 ribu jadi Rp 13 ribu,” kaya Sattu, salah seorang petani rumput laut di Pannara, Kelurahan Empoang Selatan, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis, 8 September 2022.
Ia pun kaget dengan anjloknya harga rumput laut, karena menurutnya jika rumput laut kurang biasanya harga naik.
“Kurang petani rumput laut yang panen, karena kurang jadi, makanya saya kaget kenapa harga turun, biasanya kalau rumput laut kurang harga naik,” katanya.
- Harga BBM Pertamax dan Pertamax Turbo Kembali Naik, Cek Deretannya
- BBM Naik Lagi! Cek Daftar Harga BBM Terkini Untuk Wilayah Sulawesi Selatan
- Sering Disalahkan Jika BBM Naik, Ahok Angkat Bicara
- Pertamina Buka Suara Soal Pertalite Menguap dan Boros
- Tanggapan Pertamina Terkait Pertalite yang Dinilai Semakin Boros
Menurutnya, ia juga mengungkapkan penyebab anjloknya harga rumput laut sepekan ini,” Mungkin karena BBM yang naik sehingga para pedagang rumput laut turunkan harga pembeliannya di petani rumput laut,” ungkapnya.
Para petani rumput laut juga resah dengan naiknya harga BBM, karena Pertalite merupakan kebutuhan sehari-harinya dalam bertani rumput laut.
“Setiap hari kami menggunakan BBM, selama naik harga BBM pengeluaran semakin banyak, sedangkan harga rumput laut sangat turun, jadi kita rugi,” terang Daeng Tinggi.
Dimana diketahui, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengeluarkan kebijakan dengan menaikkan harga BBM bersubsidi pada, 3 September 2022.