Benny Harman Blakblakan soal Partai Demokrat Pernah Dihukum Rakyat

Benny Harman Blakblakan soal Partai Demokrat Pernah Dihukum Rakyat

R
Resty

Penulis

Terkini.id, Jakarta – Politikus Partai Demokrat, Benny Kabur Harman blakblakan mengakui bahwa partainya pernah dihukum oleh rakyat akibat banyak masalah internal, utamanya korupsi.

Menurut Benny, hal itu terjadi sesudah Pemilihan Umum (Pemilu) 2009, yakni Pemilu 2014 dan 2019.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara diskusi publik virtual bertemakan “Jalan Panjang Mendorong Perubahan DPR” yang digelar Formappi pada Senin, 30 Agustus 2021.

Benny Harman bercerita, hukuman tersebut terlihat dari perolehan kursi Partai Demokrat di parlemen yang menurun pada Pemilu setelahnya.

Padahal, partainya menjadi pemenang pada Pemilu 2009 di mana ikon Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika itu juga menjadi Presiden untuk periode ke-dua.

Baca Juga

“Partai saya dulu tahun 2009 menjadi pemenang Pemilu, kemudian karena banyak masalah, korupsi di dalamnya, kita dihukum oleh rakyat dan hukuman itu dalam bentuk mendapatkan penurunan jumlah perolehan kursi di parlemen,” jelasnya, dilansir dari GenPi.

Benny melanjutkan, hukuman dari rakyat terhadap partainya itu adalah suatu hal yang wajar dalam kehidupan berpolitik.

Ia menganggap bahwa hukum ini menunjukkan masyarakat pasti mengawasi kerja-kerja partai politik yang didukungnya.

Oleh sebab itu, Benny menilai bahwa partai politik harus transparan dalam setiap proses pengambilan keputusan internal.

“Ini harus dilakukan, kalau tidak, partai politik itu akan ditinggalkan oleh rakyat, oleh pendukungnya,” jelasnya.

Anggota Komisi III DPR itu juga mengungkapkan, kondisi tersebut sudah terangkum dalam hasil sejumlah lembaga survei tentang elektabilitas partai politik.

“Sejumlah survei belakangan ini memperlihatkan bagaimana partai yang semula mendapat dukungan tinggi, kemudian perlahan-lahan mengalami masalah,” bebernya.

Benny pun mengaku bahwa Partai Demokrat sudah menjadikan pengalaman buruk sebagai refleksi dalam mengelola internal partai ke depannya.

Guna menghindari pengalaman buruk itu kembali terjadi, Benny K Harman mengatakan bahwa partai politik juta perlu mengembangkan kultur demokrasi.

“Termasuk suksesi di internal partai dan menjunjung tinggi prinsip meritokrasi. Itulah soal tata kelola partai politik. Itu penting sekali,” jelasnya.

Jika hal itu tidak dilakukan, menurut Benny, publik hanya akan menganggap partai politik layaknya perusahaan dengan sejumlah saham yang dimiliki sekelompok orang.

“Saya rasa, partai yang tidak punya tradisi atau menerapkan disiplin yang ketat, ya akan menjadi partai yang selalu membawa masalah dari dalam,” tandas Benny Harman.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.