Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah menanggapi pediat media media, Christ Wamea yang menyatakan bahwa Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok adalah sosok yang tak berkualitas dan tak berprestasi.
Chusnul Chotimah menyindir Christ Wamea dengan sebutan “Penjilat Cikeas” yang tak berkaca sebelum berbicara soal Ahok.
Ia juga menyinggung bahwa mungkin orang yang dianggap Christ sebagai orang yang berkualitas dan berprestasi adalah orang yang hanya bisa nyinyir, tapi suka memblokir saat dikomentari.
“Kualitas penjiIat Cikeas, ga ngaca dulu sebelum ngomongin Ahok,” katanya melalui akun @ChusnulCh__pada Rabu, 26 Oktober 2021.
“Ahok sudah triliunan selamatkan uang rakyat, dia sendiri cuma jadi penjiIat,” tambahnya.
- Viral! Warga Cabut Logo Gereja di Tenda Bantuan Gempa, Chusnul Chotimah: Sebenarnya Islamophobia atau Kristenophobia?
- Surya Paloh Dukung Anies Sebagai Capres 2024, Chusnul Chotimah: Pantas Dikatain Kadrun, Pemikiran Sempit!
- Gembong Warsono Sebut Anies adalah Gubernur 0 persen, Chusnul Chotimah: Yang Setuju Retwet
- Soroti Vonis Penjara Bahar Bin Smith, Chusnul Chotimah: Indonesia Darurat Kebohongan!
- Prabowo Maju Pilpres, Chusnul Chotimah Soroti Anies: Kemakan Omongan Sendiri!
Sebelumnya, Christ Wamea mengatakan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta, Ahok adalah orang yang tak berkualitas dan tak berprestasi
Ia mencontohkan bahwa dalam memimpin Jakarta saja, Ahok hanya membuat gaduh dan amburadul.
“Ahok ini Orang yang tidak berkualitas,” katanya melalui akun Twitter @PutraWadapi pada Selasa, 26 Oktober 2021.
“Pimpin Jakarta saja hanya bikin gaduh dan jakarta amburadul. Tidak punya prestasi kerja kok terus dia dibicarakan,” tambahnya.
Christ Wamea mengatakan itu sebagai respons terhadap berita bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersiapkan Ahok menjadi pemimpin Ibu Kota baru.
Dilansir dari CNN Indonesia, Jokowi pernah menyebutkan beberapa kandidat yang nanti akan memimpin Ibu Kota baru yang terletak di Kalimantan Timur.
Adapun desain awal pembangunan Ibu Kota baru itu dipersiapkan Pemerintah melalui Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN), termasuk untuk pengisian calon pemimpinnya.
Sebagai catatan, Pemerintah ingin Ibu Kota baru dipimpin oleh seorang Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN), bukan oleh seorang Gubernur yang dipilih melalui Pilkada.
Penunjukan dan pemberhentian Kepala Otorita IKN dan wakilnya akan menjadi wewenang seorang presiden.
Selain Ahok, ada tiga nama lain yang dulu disebutkan Jokowi sebagai kandidat, yakni mantan Menristek, Bambang Brodjonegoro; pengusaha sapi, Tumiyana; dan Bupati Banyuwangi, Azwar Anas.
“Namanya kandidat memang banyak. Satu, pak Bambang Brodjonegoro, dua pak Ahok, tiga pak Tumiyana, empat pak Azwar Anas. Cukup,” ujar Jokowi Senin, 2 Maret 2020.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.