Terkini.id – Dialog Publik yang digelar Poros Pemuda Indonesia (PPI) Sulsel menghadirkan empat pembicara yakni dr Wahyudi Muchsin, dr Zalwa Mochtar, Indira Mulyasari Paramastuti dan dr Arfan, di di warkop Alira Topaz Panakkukang Makassar, Sabtu 20 Maret 2021.
Dialog yang dipandu Irfan Baso membahas soal pentingnya penerapan protokol kesehatan secara ketat di tengah pandemi Covid-19.
dr. Arfan yang juga Koordinator Milenial Tim Gugus Covid-19 mengemukakan bila
banyak isu yang beredar bahwa Virus ini sangat gampang menular, Maka dari itu gerakan atau Ikhtiar yang dilakukan melalui vaksinasi dari pemerintah supaya angka covid-19 menurun dan ekonomi Indonesia bisa membaik
Sementara itu, Ketua IDI Makassar, dr Wahyudi Muchsin mengatakan, pencegahan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Sejak awal saya dan teman teman IDI membuat Satgas Covid-19, Saya sendiri merasakan langsung bahwa covid-19 tidak bisa disamakan dengan Flu, kita harus menyadari bawah Covid-19 tidak bisa dipandang enteng,” kata Wahyudi.
- Pemerintah Rencana Ubah Status Pandemi Jadi Endemi Corona, Ini Alasannya!
- Pelajar di Pinrang Divaksin, Plt Gubernur Sulsel Harap Pembelajaran Tatap Muka Tetap Dengan Protokol Kesehatan
- Kisah Pilu 3 Anak di Purwakarta, Yatim Piatu Usai Ayah-Ibunya Meninggal Diduga Corona
- Ini Kata Dokter Tirta soal GERD Jadi Komorbid Pasien Covid-19
- Baguna PDIP Sulsel Siapkan Paket Makanan Bagi Warga Yang Lakukan Isolasi Mandiri, Ini Nomor Teleponnya
Untuk itu, dirinya dari IDI memberikan warning kepada siapapun bahwa selama angka positif covid di Makassar belum di bawa 5 persen, masyarakat harus mencegahnya dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Selain itu, ia juga mengusulkan agar sekolah dengan model tatap muka tetap ditiadakan sebelum guru dan siswa divaksin.
“Kami tidak akan merekomendasikan pembelajaran tatap muka apabila siswa dan guru tidak di vaksin dan salah satu yang paling efektif mencegah penularan dengan menerapkan 3 M (Memakai masker mencuci tangan dan menjaga Jarak),”
“Kelemahan kita adalah testing kita menurun 3 T padahal sangat penting untuk menurunkan tingkat yg terpapar Covid-19 di sulsel dan makassar. Kami dari IDI selalu minta untuk mematuhi protokol kesehatan dan kami tidak merekomendasikan Pembalajaran Tatap muka apa bila siswa dan guru tidak di Vaksin,” ucapnya.
Sedangkan, dr Salwa Mochtar yang dikenal sebagai pakar kesehatan Ibu dan Anak mengulas, pentingnya disiplin dalam keluarga dalam meminimalisir angka penularan.
Menurutnya, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, dalam keluarga perempuan/Ibu harus jadi yang pertama untuk memberikan pengetahuan terkait protokol kesehatan.
Ia juga menjelaskan bahwa bila vaksinasi lengkap tidak menjamin 100 persen seseorang aman terpapar Covid-19.
“Vaksinasi istilah dalam agama islam adalah bentuk Ikhtiar kita terhindar dari Covid-19
Keluarga menjadi peran yg sangat penting dalam pencegahan Covid-19 ini dan berikan edukasi dengan menerapkan 3 M juga harus di imbangi dengan rolling model,” ujarnya.
Pembicara terakhir yakni, Indira Mulyasari yang merupakan Wakil Ketua KNPI Sulsel ini mengulas soal peran pemuda dalam mensosialisasikan pencegahan covid 19 terutama program vaksinasi.
Menurut Indira, peran pemuda untuk penecagahan Covid-19 paling tidak
melakukan pembagian masker dan handsanitaiser serta memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Pemuda harus mengambil yang lebih dan menjadi mitra pemerintah dan selalu memberikan edukasi kepada masyarakat,” jelas mantan wakil ketua DPRD Makassar ini.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
