Terkini.id, Jakarta – Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Profesor Henry Subiakto membalas aktivis, Nicho Silalahi yang menyebutnya bloon atau bodoh.
Prof Henry menpertanyakan apa yang telah dilakukan Nicho Silalahi dalam hidupnya sehingga bersikap sombong seperti bisa menggapai bulan.
Adapun masalah ini berawal dari cuitan Prof Henry yang menyinggung soal kaum radikal.
Ia mengatakan bahwa kaum radikal akan semakin berbahaya apabila bekerjasama dengan kekuataan politik yang berambisi berkuasa.
Adapun kaum radikal yang ia maksud adalah tidak menerima Pancasila sebagai ideologi final dalam berbangsa dan bernegara.
- Politisi PKB Singgung Institusi Demokrasi Dikontrol Oligarki, Prof Henry: Berarti Partai Anda juga Dikuasai Oligarki dong?
- Prof Henry: Walau Ucapan Basalamah Jadi Masalah, Dia Tidak Bisa Dipidana, Itu Bukan Delik
- Moderasi Beragama Disebut Sekuler, Prof Henry: Tudingan Keji pada Mayoritas Islam dan Ulama-Ulama Moderat
- Prof Henry: Kadang Orang Bicara Atas Nama 'Membela Tuhan' Aslinya sedang Bela Kepentingan Pribadi dan Politiknya
- Tanggapi Ceramah Bahar soal Penyiksaan 6 Pengawal Rizieq, Prof Henry: Penyebaran Kabar Bohong untuk Terbitkan Keonaran
Cuitan itulah yang kemudian dibalas Nicho Silalahi dengan cibiran kasar hingga menyebut kata “bloon”.
“Ya Elah kok bloonnya tambah parah si prof?” katanya.
Nicho Silalahi menyebut bahwa kalau tidak ada yang radikal, maka negeri ini pun tidak pernah merdeka.
“Dulu tokoh bangsa malah disebut extrimis oleh penjajah. Oalah Profesor kok watak inlander sih?” katanya.
Nicho Silalahi bahkan meminta Prof Henry untuk tutup akun saja agar kebodohannya tidak terus dipreteli terus dipreteli.
Menanggapi sindiran itu, Prof Henry menyindir bahwa Nicho Silalahi tak bisa membaca.
“Kamu tidak bisa baca. Yang radikal dalam twit saya itu adalah mereka yang tidak menerima Pancasila,” jelas Prof Henry.
“Emang kamu sudah melakukan apa dalam hidupmu. Kok sombong seperti sudah bisa menggapai bulan?” sambungnya.