Terkini.id, Wajo – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pelaksanaan program Perluasan Areal Tanam (PAT) terus berjalan dengan baik.
Untuk memastikan keakuratan data luas tanam pada wilayah PAT, Tim Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) bersama Tim PAT Polbangtan Gowa melakukan poligonisasi lahan di Kabupaten Wajo.
Pemetaan lahan dilakukan di Kabupaten Wajo sekaitan dengan wilayah yang masuk dalam kegiatan pompanisasi, optimasi lahan dan penanaman padi gogo. Data lahan ini, menjadi salah satu acuan keberhasilan program PAT dan perencanaan pertanian ke depan.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan solusi cepat yang ditawarkan Kementerian Pertanian adalah PAT. Menteri Amran menyakini bahwa apabila program tersebut dijalankan, maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada pangan dan juga menjadi lumbung pangan dunia.
“Ingat, saat ini ada banyak negara yang mengalami penurunan produksi dan ada banyak penduduk dunia yang menderita kelaparan. Karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat,” tegas Amran.
- Pemprov Sulsel dan Bank Sulselbar Jadi Co-Host Pelaksanaan Akad Massal Debitur KUR
- Asmo Sulsel Edukasi Siswa SMA Batara Gowa Cegah Kecelakaan Lalu Lintas
- Dorong Kesadaran Adminduk Masyarakat, Pemkab Jeneponto Gelar Sosialisasi KISAK
- BI Sulsel Bersama Kodaeral 6 Kembali Gelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, Jelajahi 90 Pulau 3T
- Solusi Konstruksi Modern, Kalla Beton Luncurkan Produk Precast L Shape
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyebutkan Penambahan Areal Tanam (PAT) menjadi solusi cepat dalam memitigasi kekeringan akibat El Nino.
Penanggung Jawab PAT kabupaten Bone, Wajo, Sinjai dan Bulukumba Detia Tri Yunandar menjelaskan bahwa di Kabupaten Wajo Luas tanam Oplah: 3.017,00 Ha (81,65% dari target 3.695 Ha). 4. Luas tanam Pompanisasi: 8.065,53 Ha (80,98% dari target 9.960 Ha). 5. Luas tanam padi gogo: 720,50 Ha (232,42% dari target 310 Ha).
Detia Tri Yunandar menyampaikan bahwa pompanisasi sasarannya sawah tadah hujan dengan Indeks Pertanaman (IP) 0 atau sawah yang satu tahun atau lebih tidak ditanami karena tidak ada air. Serta peningkatan IP dari 1 menjadi IP 2.
“Pompanisasi ini untuk mendorong peningkatan produksi padi dan tentunya kedepan kita bisa swasembada. Para milenial dapat berperan aktif dan memberikan kontribusi yang nyata terutama dalam mendukung keberhasilan program menteri pertanian untuk mencapai swasembada beras,” pungkas Detia.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.