Terkini.id, Jakarta – Elektabilitas Demokrat meningkat usai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi capres 2024. Sebaliknya, elektabilitas Nasdem malah menurun.
Hal itu dilihat dari hasil survei Polmatrix. Hasil survei menunjukkan bukan elektabilitas Nasdem yang meningkat. Namun, elektabilitas Demokrat yang meningkat dari 8,5 persen pada Juni, menjadi 11,3 persen.
“Pascadeklarasi pencapresan Anies, elektabilitas NasDem terus melorot, sebaliknya Demokrat justru melejit ke peringkat kedua,” ucap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto, Sabtu 29 Oktober 2022.
Dendik menjelaskan elektabilitas Demokrat naik menjadi 11,3 persen, dan berhasil menggeser posisi Partai Gerindra. Jika ke depannya Demokrat bisa meningkatkan elektabilitasnya lagi, maka Demokrat berpeluang mengulang kejayaan masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Lanjutnya, Dedi mengatakan dalam upaya membentuk koalisi dan mengusung pasangan capres-cawapres, partai-partai politik berharap bisa meraih coattail effect. Harapannya, figur capres atau cawapres yang didukung dapat menambah perolehan suara partai di pemilu legislatif.
“Usulan siapa cawapres yang bakal mendampingi Anies membuat PKS dan Demokrat masih belum sepakat untuk bergabung,” ujar Dendik.
Namun, usulan nama kader PKS, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan makin mencolok. Kemudian, Demokrat ingin mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tetapi, NasDem disebut melirik Andika Perkasa dan Khofifah Indar Parawansa.
“Pemilih Anies terutama dari kalangan Islam masih wait and see, apakah koalisi yang digagas NasDem bakal terbentuk agar bisa mengusung Anies pada pilpres,” kata Dendik.
Kata Dendik, jika koalisi gagal terwujud, maka diprediksi Anies tak akan memperoleh tiket untuk berlaga.
“Jika tercapai duet Anies-AHY, besar kemungkinan Demokrat bakal makin meningkat elektabilitasnya,” ucapnya.
Diketahui berdasarkan hasil survei, PDIP masih di puncak dengan elektabilitas 18,5 persen, sedangkan Gerindra berada di peringkat ketiga dengan nilai 10,8 persen. Setelahnya, disusul Golkar 8,0 persen, beda tipis dengan PKB 7,7 persen.
Kemudian, ada PSI 5,5 persen dan PKS 4,7 persen dengan elektabilitas di atas 4 persen. Tidak hanya NasDem, beberapa partai Senayan masih bertahan dengan elektabilitas di bawah 4 persen seperti, PAN 2,5 persen dan PPP 2,0 persen.
Untuk partai baru, Gelora 1,3 persen, Perindo 1,1 persen, dan Partai Ummat 1,0 persen. Kemudian, ada Hanura 0,5 persen, PBB 0,4 persen, dan pilihan lainnya 1,4 persen, serta untuk pilihan tidak tahu/tidak jawab, sebanyak 20,2 persen.
Perlu diketahui, survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 17-22 Oktober 2022 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei yakni multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen, dikutip dari Antara oleh Suara.com jaringan Terkini.id.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.