Fakta Tentang Mandi Sehari Sekali, Kebal Terhadap Serangan Penyakit Virus?

Fakta Tentang Mandi Sehari Sekali, Kebal Terhadap Serangan Penyakit Virus?

SW
St. Wahidayani
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id – Setiap orang pastinya memiliki cara pandang yang berbeda-beda baik itu melihat kebiasaan kesehari-harian kita, terlebih lagi beranggapan yang mengetahui bahwa mandi cuma sehari sekali.

Karena beranggapan mandi sehari sekali adalah suatu kebiasaan yang jorok. Hingga kamu yang mengaku hanya mandi sehari sekali, pastinya langsung dipandang malas menjaga kebersihan diri.

Namun, Jangan salah, perlu anda ketahui bahwa mandi sehari sekali justru bisa mendatangkan efek menakjubkan yang tidak pernah terpikirkan bagi tubuh.

Mungkin, sebagian orang juga kerap salah kaprah dan menganggap kebiasaan ini hanya mendatangkan dampak buruk.

Padagal sebuah studi mengungkapkan fakta tentang mandi sehari sekali. Studi ini meneliti sebuah suku primitif Yanomami di pedalaman hutan Amazon. Orang-orang suku ini sangat jarang bersentuhan dengan air.

Baca Juga

Hal ini bertujuan untuk melindungi diri dari ancaman “predator”.

Dengan tidak bersentuhan dengan air, kompleksitas bakteri dalam tubuh mereka menjadi tinggi dan menjadi antibiotik alami bagi tubuh. Hasilnya, tubuh orang-orang suku Yanomami lebih kebal terhadap serangan virus penyakit.

Kompleksitas bakteri sendiri merupakan sekumpulan mikro bioma yang penting untuk kesehatan tubuh.

Jika kompleksitas bakteri berkurang, tubuh akan rentan terhadap virus dan penyakit. Apalagi jika orang-orang tersebut berada daerah tropis seperti Indonesia. Sebuah survei lain yang dilakukan tahun lalu menemukan, empat dari lima wanita tidak mandi setiap hari.

Sementara itu, sepertiganya mengatakan, mereka bisa pergi selama tiga hari tanpa mandi. Dikutip dari Gridid. Rabu, 27 Oktober 2021.

Sedangkan, penelitian lain yang dilakukan oleh Universitas Manchester, Edinburgh, Lancaster, dan Southampton, menemukan, tiga perempat dari responden setidaknya mandi satu kali dalam sehari.

Menurut Profesor Stephen Shumack, Presiden Australasian College of Dermatologists, mengungkapkan, aktivitas mandi hanya dilakukan ketika kita perlu.

Shumack mengatakan, sebetulnya, aktivitas mandi yang dilakukan sehari-hari muncul sejak 50-60 tahun terakhir sejak munculnya kamar mandi menggunakan pancuran.

Dari situlah, gagasan mandi sehari-hari telah menjadi biasa.

Hal tersebut sebetulnya dilakukan karena tekanan sosial, bukan berdasarkan kebutuhan. Mandi yang dilakukan sehari-hari menjadi populer karena kebutuhan sosial untuk wangi.

Padahal, bagian tubuh yang menghasilkan bau hanya pada ketiak dan pangkal paha, bukan seluruh tubuh. Selain berdasarkan kebutuhan, Shumack juga mengingatkan, agar tidak mandi menggunakan air panas.

Sebab, mandi menggunakan air panas memiliki dampak buruk lebih banyak dibandingkan dampak baik yang diberikan.

Di antaranya, menyingkirkan produksi minyak alami dari tubuh yang berfungsi untuk melindungi sel-sel kulit, sehingga menyebabkan kerusakan kulit dan membuat kulit rentan terhadap bakteri atau virus.

Selain itu, menyebabkan gatal-gatal, kekeringan, kulit mengelupas, dan eksim.

Jadi, tetap akan mandi dua kali atau hanya satu kali dalam sehari? Yang terpenting tetap harus mandi minimal sekali dalam sehari ya!

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.