Mitra Terkini
Terkini.id, Jakarta – Mantan Kadiv Hubinter Bareskrim Polri Irjen Napoleon Bonaparte ikut mengomentari pengumuman penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka dalam kasus dugaan penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Irjen Napoleon Bonaparte mengapresiasi sejumlah pihak yang turut mengawal kasus ini sehingga kebenaran satu demi satu mulai terungkap.
Ia mengapresiasi keluarga besar Brigadir J dan tim kuasa hukumnya. Dia juga mengapresiasi media hingga netizen yang terus mengawal kasus ini sehingga Korps Bhayangkara mau terbuka.
Selain itu, Irjen Napoleon Bonaparte juga mengomentari atas pengumuman Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka.
Irjen Napoleon Bonaparte mengatakan bahwa hal ini membuktikan tidak semua polisi “brengsek”, masih ada polisi yang mempunyai hati nurani.
- Soal Citra Kepolisian Buruk Karena Ferdy Sambo, Napoleon Bonaparte: Tidak Semua Polisi Brengsek
- Akui Tindakannya Salah Pada M Kece, Irjen Napoleon: Saya Jenderal yang Berani Bertanggungjawab
- Soal Kasus Irjen Ferdy Sambo, Napoleon Bonaparte: Buktikan Sekarang Daripada Dicibir
- Napoleon Bonaparte Singgung Soal Senpi Polisi Tembak Polisi: Istri Pertama Tidak Boleh Dipakai Orang Lain
- Polemik Polisi Tembak Polisi, Napoleon Bonaparte: Perkara Muda, Enggak Perlu TGPF!
“Kita semua sabar menunggu, tapi pres rilis itu sudah membuktikan, tidak semua polisi brengsek. Memang banyak yang brengsek, tapi tidak semua,” tegas Irjen Napoleon Bonaparte, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 11 Agustus 2022, seperti dilansir suara.com.
Irjen Napoleon Bonaparte sendiri telah dituntut 1 tahun penjara atas kasus dugaan penganiayaan terhadap narapidana kasus penistaan agama Muhammad Kosman alias M. Kace.
Sementara, terkait kasus penembakan Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo diduga memberikan perintah kepada Bharada Richard Eliezer alias Bharada E untuk menembak Brigadir J. Bharada E telah ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi juga menetapkan Brigadir RR alias Ricky Rizal dan KM sebagai tersangka dalam kasus serupa.
Mereka berempat dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara atau pidana mati.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.